Washington, 25 Rabi’ul Akhir 1436/15 Februari 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Jumat (13/2), mengecam tindakan brutal atas pembunuhan tiga warga Muslim AS di negara bagian Carolina Utara.
Dalam pernyataan, Obama mengatakan, tidak boleh ada satu pun warga di AS yang menjadi sasaran tembak siapapun diri mereka, dan bagaimana pun ibadah mereka.
Obama menanggapi peristiwa penembakan yang menimpa Deah Barakat (23), isterinya Yusor Mohammad Abu-Salha ( 21), dan adiknya Razan Mohammad Abu-Salha (19), yang tewas tertembak pada Selasa (10/2) di Chapel Hill, Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Ahad (15/2).
Tetangga mereka, Craig Stephen Hicks, menyerahkan diri kepada polisi setempat setelah serangan itu, dan telah didakwa dengan tiga tuntutan pembunuhan.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Sementara itu, dalam pidato di Institut Matias Romero Meksiko, pada Kamis (12/2), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Obama, Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri John Kerry untuk mengambil sikap tegas terhadap pembunuhan yang terjadi di Carolina Utara, dan memberikan menghukum kepada pelakunya.
Pemakaman di Carolina Utara untuk tiga korban, menarik ribuan pelayat dari berbagai lapisan masyarakat, yang menunjukkan bahwa semua adalah satu keluarga Amerika.
“Setiap kali ada yang pergi dari kami sebelum waktunya, kita ingat bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka, korban telah menginspirasi cara kita hidup kita,” kata seorang pelayat.
“Tidak peduli di mana kita berasal, dari berbagai tempat yang berbeda, latar belakang dan agama yang berbeda. Tapi di sini kita semua adalah satu budaya,” kata Yusor, warga setempat.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Pihak FBI diberitakan , telah mengadakan penyelidikan awal kasus tersebut, di samping penanganan kasus yang sedang berlangsung saat ini oleh negara bagian setempat. (T/P002/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu