Barack Obama said Thursday that his decision to send more special forces to Iraq to fight ISIL did not amount to another US invasion. ">Washington, 23 Safar 1437/5 Desember 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan, pada Kamis (3/12), keputusan mengirim pasukan khusus ke Irak untuk melawan Islamic State (ISIS/Daesh) tidak sebesar invasi.
Pernyataan Obama dalam wawancaranya dengan berita televisi CBS muncul hanya beberapa hari setelah Pentagon mengumumkan akan mengirim pasukan ke Irak untuk membantu pasukan Peshmerga Kurdi dan melakukan serangan di Suriah memerangi kelompok militan.
“Saya pikir orang-orang Amerika mengerti, kita tidak akan melakukan invasi Irak dengan gaya Irak atau Suriah dengan batalion yang bergerak melintasi padang pasir,” kata Obama, sebagaimana World Bulletin melaporkannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Tapi sudah sangat jelas, kita akan sistematis menekan dan akhirnya menghancurkan ISIL (ISIS) yang mengharuskan kita memiliki komponen militer untuk melakukan itu,” katanya.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Pekan ini Menteri Pertahanan Ash Carter mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata AS, operator khusus ini dari waktu ke waktu dapat melakukan serangan, pembebasan sandera, mengumpulkan data intelijen, dan menangkap pemimpin ISIS. Carter tidak memberikan jadwal untuk penyebaran pasukannya.
Menurut Juru Bicara Kepala Koalisi Melawan ISIS, Kolonel Steve Warren, ada sekitar 100 pasukan khusus Amerika akan dikirim ke Irak.
Saat ini, sekitar 3.500 tentara AS beroperasi di enam lokasi di wilayah Irak dalam mendukung pasukan Irak.(T/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza