OBAMA MINTA MAAF ATAS SERANGAN AS TERHADAP RS DI KUNDUZ

Kegiatan penanganan medis terhadap korban sipil Afghanistan di rumah sakit Kunduz yang dikelolah oleh organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF). (Foto: MSF)
Kegiatan penanganan medis terhadap korban sipil di rumah sakit yang dikelolah oleh organisasi Dokter Tanpa Batas (). (Foto: MSF)

Washington, 24 Dzulhijjah 1436/8 Oktober 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) menyatakan permintaan maaf kepada presiden organisasi medis Dokter Tanpa Batas (MSF) dan Presiden Afghanistan, terkait serangan udara AS terhadap rumah sakit di ibukota provinsi Kunduz.

pada Rabu (7/10) mengungkapkan penyesalannya atas hilangnya nyawa 22 orang dan melukai 37 lainnya dalam serangan udara AS yang membantu militer Afghanistan di Kunduz, dengan dalih menembak posisi pejuang Taliban.

Namun MSF dengan tegas membantah keberadaan kelompok gerilyawan di rumahsakit ketika serangan udara menghancurkan rumahsakit yang menampung banyak pasien.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, Obama mengatakan kepada MSF, jika perlu AS akan membuat perubahan sehingga insiden seperti itu tidak terjadi lagi, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Gedung Putih juga mengatakan, Obama berjanji untuk terus bekerja sama dengan pemerintah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Sebelumnya di hari yang sama, MSF menyerukan sebuah komisi internasional independen untuk menyelidiki serangan yang dianggap kejahatan perang itu.

Lembaga amal medis internasional itu mengatakan, penyelidikan akan mengumpulkan fakta dan bukti dari AS, NATO dan Afghanistan, serta kesaksian dari staf MSF dan pasien yang selamat dari serangan hari Sabtu (3/10).

Kerusakan parah rumah sakit trauma yang dikelolah oleh MSF membuat puluhan ribu warga Afghanistan tidak memiliki akses kepada pelayanan kesehatan.

Di New York, Direktur Eksekutif MSF di AS, Jason Cone,  menyeru Komisi Pencari Fakta Kemanusiaan Internasional diaktifkan untuk pertama kalinya sejak pembentukannya pada 1991 di bawah Konvensi Jenewa.

Cone mendesak Obama untuk menyetujui komisi itu sebagai wujud komitmen pemerintah AS menghormati hukum kemanusiaan internasional. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0