Washington, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/6) mengatakan tidak ada bukti bahwa penembak massa di Orlando “diarahkan secara eksternal” oleh kelompok Islamic State (ISIS).
“Tampaknya bahwa penembak terinspirasi oleh berbagai informasi ekstremis yang disebarkan melalui Internet,” kata Barack Obama pada awal pertemuan dengan tim keamanan nasionalnya di Gedung Putih, demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Obama, meskipun pelaku Omar Mateen membunuh 49 orang dan melukai 53 lainnya di sebuah klub malam komunitas gay di pusat kota Orlando, Florida, mengumumkan kesetiaannya kepada ISIS beberapa menit sebelum serangan pada Ahad lalu, tampaknya “tidak ada bukti yang jelas” yang menunjukkan hubungan apapun dengan kelompok ekstrimis.
“Pada tahap ini, tidak ada bukti langsung bahwa dia adalah bagian dari plot yang lebih besar,” kata Obama. “Dalam hal ini, tampaknya menjadi mirip dengan apa yang kita lihat di San Bernardino, tapi kita belum tahu,” tambahnya dengan mengacu pada serangan teror mematikan oleh pasangan yang sudah menikah di California pada Desember lalu yang menewaskan 14 korban.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
FBI melaporkan bahwa pasangan berjanji setia kepada pemimpin ISIS tak lama sebelum pembantaian.
“Salah satu tantangan terbesar yang akan kita miliki adalah jenis propaganda dan Islam palsu yang Anda lihat dihasilkan di Internet,” tambahnya.
Obama juga mengatakan kepada wartawan bahwa Mateen tampaknya memperoleh senapan serbu AR-15 dan pistol Glock secara ilegal, karena penembak tidak memiliki catatan kriminal yang bisa melarang dia dari membeli senjata api.
Tapi Presiden menekankan bahwa perdebatan dalam beberapa hari mendatang tidak harus berpusat hanya pada terorisme atau senjata saja.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Namun, calon kandidat presiden dari partai Republik Donald Trump mengkritik Obama, karena tidak menyalahkan penembakan itu sebagai “terorisme Islam radikal”. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu