Obat Penyakit Hati Menurut Islam

Obat Penyakit Hati (Foto: www.stylepinner.com)
Penyakit (Foto: www.stylepinner.com)

Oleh: Annisa Fithri Nurjannah, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat

Hati dalam bahasa arab disebut qalbu merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia. Hati memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan perilaku seseorang. Jika hatinya baik maka akan baik pula perilaku atau amalnya dan begitu sebaliknya.

Hati bisa memiliki penyakit seperti halnya anggota badan lainnya. Adapun penyakit hati menurut Islam ada banyak sekali jenisnya, mulai dari jenis penyakit hati yang ringan sampai pada jenis penyakit hati yang sangat berat. Jenis peyakit hati yang sangat berat dalam Islam yaitu penyakit yang membuat para pelakunya menjadi memilih dosa teramat besar dan bahkan dosa dosa tersebut tidak dapat untuk diampuni oleh Allah.

Allah menyatakan di dalam ayat:

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (Q.S. At-Taubah [9]: 125)

Adapun beberapa penyakit hati menurut Islam adalah : syirik, sombong, iri, dengki, riya, bakhil atau kikir, dan kagum pada diri sendiri.

Namun, mendapati penyakit pasti akan ada obatnya. Obat yang paling mujarab dalam menghadapi penyakit hati menurut Imam Ibnu Qoyim, ada beberapa cara mengatasi dan menyembuhkan penyakit hati, yaitu:

Pertama, menjaga kekuatan mental.

Ibnu Qoyim menjelaskan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan orang yang memiliki penyakit hati adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal merupakan nutrisi bagi hati manusia.

Kedua, menghindari hal-hal yang membuat penyakit lebih parah.

Ibnu Qoyim menyatakan, orang yang sakit hati harus menghindari segala yang bisa memperparah penyakit dalam hatinya, yaitu dengan manjauhi semua perbuatan dosa dan maksiat. Hindarkan diri dari segala bentuk penyimpangan karena dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati.

Ketiga, membaca Al-Qur’an dan tadabbur (merenungkannya).

Ketika mulai merasa kesal dan sakit hati cobalah untuk membaca Al-Qur’an dan Tadabburi Qur’an agar mendapat ketenangan lahir dan batin.

Keempat, Rajin mengosongkan perut (shaum).

Rajin mengosongkan perut ini disarankan agar berpuasa, karena dengan berpuasa hawa bafsu anda dapat terkendali dan yang pasti penyakit hati akan sedikit demi sedikit terkikis dan hilang.

Kelima, mendirikan shalat malam (tahajud).

Ketika tidak mampu membuang segala kebencian dan kesedihan didalam hati maka cobalah untuk mendirikan shalat malam (qiyamul lail) dengan cara itu bisa membantu menemukan solusi tentang penyakit hati yang dimiliki. Memintalah dengan bersungguh-sungguh maka Allah akan memberikan kelapangan dada.

Keenam, merendahkan diri di hadapan Allah (dengan do’a dan dzikir).

Do’a dan dzikir sangat ampuh untuk menghilangkan rasa sakit hati didalan dada, maka dari itu ketika mengalami penyakit hati cepatlah untuk mengingat Allah dan dzikirlah dengan menyebut nama Allah.

Ketujuh, bermajelis (bergaul) dengan orang-orang sholeh atau mengikuti kajian-kajian ke Islaman.

Ikuti majelis ta’lim dan bergaul dengan orang-orang sholeh agar mendapatkan siraman rohani sehingga hati menjadi tenang dan melupakan rasa penyakit hati didalam dada. Lagipula bergaul dengan orang sholeh dapat memberikan ilmu yang luas lagi dan bisa mengetahui semua tentang ajaran Islam yang belum diketahui.

Menurut agama Islam ada banyak sekali jenis penyakit hati tersebut, maka dari itu semua obat yang dianjurkan untuk menjaga hati agar tidak terkena penyakit hati dalam Islam kita wajib menjalankan beberapa obat yang telah disebutkan di atas. (anj/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)