Observatorium Majmaah Saudi: Ied Ahad 24 Mei

Riyadh, MINA – Observatorium Majmaah memperhitungkan secara astronomi bahwa tidak ada kemungkinan untuk melihat bulan sabit Syawal pada Jumat malam, 29 Ramadhan, atau 22 Mei.

“Perhitungan menunjukkan bahwa bulan akan terbenam sebelum matahari pada hari Jumat, dan karenanya pada hari Ahad, , setelah menyelesaikan 30 hari puasa Ramadhan,” pernyataan astronom di observatorium Universitas Majmaah dekat Riyadh. Saudi Gazette melaporkan, Kamis (21/5).

Sumber menambahkan, menurut perhitungan ilmiah yang diterbitkan di situs pengamatan astronomi, matahari akan terbenam pada pukul 6:39 malam pada 293 derajat, dan bulan akan terbenam pada 6:26 malam. Jumat, 29 Ramadhan, dan ini berarti pengaturan bulan terjadi 13 menit sebelum matahari terbenam.

“Pada hari Sabtu, 30 Ramadhan, bertepatan dengan tanggal 23 Mei, matahari akan terbenam pada pukul 6:40 malam pada 239 derajat, dan bulan sabit akan ditetapkan pada 7:23 pada 293 derajat, yang berarti bahwa bulan sabit akan tetap selama 43 menit setelah matahari terbenam pada ketinggian 8,84 dan perpanjangan 10,60,” kata observatorium.

Dr. Abdullah Al-Mosnad, profesor iklim di Departemen Geografi Universitas Al-Qassim, menyebutkan kondisi iklim, menekankan bahwa bulan sabit akan ditetapkan pada hari Jumat sekitar 10 menit sebelum matahari terbenam di Mekah, dan karenanya Idul Fitri akan jatuh pada hari Ahad setelah menyempurnakan 30 hari Ramadhan . (T/RS2/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.