London, 26 Dzulqa’dah 1437/29 Agustus 2016 (MINA) – Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris mengatakan pada Ahad (29/8), sedikitnya 40 warga sipil tewas dalam serangan terpisah militer Turki dekat desa Al-Amarneh dan Jeb Al-Kussa, luar Jarablus, sejak operasi pada Rabu lalu.
Kelompok yang khusus memantau perang di Suriah ini juga mengatakan, sedikitnya empat pejuang Kurdi tewas dan 15 lainnya terluka dalam pengeboman di selatan Jarablus, kota kunci di Suriah utara dekat perbatasan Turki.
Namun, Turki membantah laporan adanya kematian warga sipil dan menyatakan bahwa penyerangan telah menewaskan 25 pejuang Kurdi yang dicap “teroris” oleh pemerintah Ankara, Anadolu Agency melaporkan.
Turki telah menyeru YPG, kekuatan terlatih Kurdi Suriah yang merupakan sekutu utama koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di lapangan, mundur ke sisi timur sungai Efrat, yang melintasi perbatasan Suriah-Turki di Jarablus.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pemerintah AS juga sebelumnya telah memberi jaminan kepada Turki bahwa pasukan Kurdi telah dilarang menyeberang ke barat sungai, tapi pada peraktek di lapangan, pasukan Kurdi terus bergerak maju mendekati pasukan Turki di Jarablus.
Turki telah mengintensifkan operasi Euphrates Shield dengan serangan militer di Suriah utara, didukung pesawat-pesawat tempur dan artileri yang menggempur daerah yang dikuasai oleh pasukan pro-Kurdi dekat dengan Jarablus.
Jarablus yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) selama dua tahun, dalam hitungan jam bisa direbut oleh oposisi Suriah yang didukung operasi Euphrates Shield militer Turki pada Rabu (24/8) pekan lalu. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza