Ramallah, MINA – Tujuh orang Palestina terbunuh oleh tembakan Israel, termasuk 4 anak, sejak 8 November, satu di antaranya meninggal karena luka setelah tiga bulan, menurut laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di wilayah pendudukan Palestina.
Dikatakan dalam Laporan Perlindungan Sipil dua pekanan yang mencakup periode sejak 8 November yang diukur sebagai rata-rata bulanan, tahun 2022 adalah tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB mulai secara sistematis menghitung kematian pada tahun 2005, dengan 129 warga Palestina tewas pada tahun ini, Wafa melaporkan.
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, ditembak dan dibunuh pada tanggal 9 November dalam bentrokan di Kota Nablus, setelah pemukim Yahudi Israel dan anggota sayap kanan parlemen Israel menyerbu Makam Nabi Yusuf di bawah perlindungan tentara. Kehadiran para pemukim tersebut memicu konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel, serta mengakibatkan 60 warga Palestina terluka.
Anak lain, 16 tahun, juga ditembak dan dibunuh pada tanggal 23 November dalam serangan serupa oleh tentara dan pemukim di Makam Nabi Yusuf di Nablus. Seorang pemuda berusia 22 tahun juga ditembak dan dibunuh dalam serangan yang sama setelah tentara melepaskan tembakan ke arah Warga Palestina yang memprotes kehadiran para pemukim di kota mereka. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)