Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OIC Kecam Agresi Israel, Peringatkan Rencana Pendudukan Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 29 menit yang lalu

29 menit yang lalu

0 Views

Jeddah, MINA – Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada sidang luar biasa ke-21 di Jeddah, Senin (25/8) mengecam keras rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina.

OKI menegaskan, tindakan tersebut merupakan eskalasi berbahaya dan upaya terang-terangan untuk memperkuat pendudukan ilegal melalui kekuatan militer dan manipulasi demografi.

Dalam komunike akhir yang diterbitkan, para menteri menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan genosida, bencana kemanusiaan dan kelaparan yang melanda Gaza. Mereka mendesak pembukaan segera dan tanpa syarat semua perlintasan perbatasan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dalam jumlah yang memadai.

OKI juga mengecam penolakan Israel terhadap upaya mediasi regional dan internasional untuk mencapai gencatan senjata, serta mendesak kekuatan global meningkatkan tekanan untuk menghentikan agresi.

Baca Juga: Trump: Perang Gaza Berakhir dalam 2-3 Pekan ke Depan

Dewan juga memperingatkan bahaya ekspansi permukiman ilegal, termasuk persetujuan terbaru 3.400 unit permukiman di wilayah E1, yang dinilai merusak solusi dua negara.

Selain itu, OKI mengutuk meningkatnya aksi teror oleh pemukim ekstremis di Tepi Barat dan serangan sistematis terhadap situs suci Islam dan Kristen, termasuk Masjid Al-Aqsa dan Masjid Al-Ibrahimi. Dewan menegaskan penolakan terhadap segala upaya memindahkan paksa warga Palestina dari Gaza atau wilayah pendudukan lainnya.

OKI juga menyoroti pembunuhan sistematis terhadap jurnalis di Gaza yang disebut sebagai kejahatan perang. Kantor media Gaza mencatat total 246 jurnalis telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023 hingga 25 Agustus 2025.

Dewan menegaskan kembali bahwa perdamaian yang adil, langgeng, dan komprehensif hanya dapat dicapai melalui penerapan solusi dua negara dengan mendirikan negara Palestina merdeka dan berdaulat di perbatasan 1967 dengan Al-Quds Timur sebagai ibu kotanya. []

Baca Juga: Australia Tegaskan Tak Mundur Akui Palestina Meski Ditekan AS dan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda