Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OIC Kenalkan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Mengolah Minyak Serai

Admin - Rabu, 19 September 2018 - 18:45 WIB

Rabu, 19 September 2018 - 18:45 WIB

12 Views ㅤ

Minyak Serai (Ilustrasi)

Banda Aceh, MINA – Mengurangi penggunaan kayu hutan secara berlebihan untuk produksi minyak atsari, non governmental organization (NGO), Orang Utan Information Center (OIC), melakukan pendekatan alternatif dengan kombinasi antara penerapan praktik pertanian berkelanjutan, atau restorasi hutan dengan penggunaan teknologi alternatif.

Alternatif yang ditawarkan OIC yakni penggunaan tenaga mikrohidro dan kompor ramah lingkungan yang menggunakan sedikit kayu bakar, dibanding sebelumnya. Tawaran ini disambut positif sejumlah petani.

“Alternatif pertama tidak memerlukan kayu bakar, sementara yang kedua masih membutuhkan kayu bakar namun secara signifikan berangsur kurang,” kata Binur Program Manager OIC, Rabu (19/9).

Agroforestri dan teknik pertanian organik merupakan praktik pertanian berkelanjutan, yang di tawarkan untuk para petani di Gayo Lues, provinsi Aceh. sehingga kesenambungan dan kelestarian hutan tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Kamis Ini Diguyur Hujan Ringan

OIC juga mengajak masyaraka untuk tidak lagi memperluas lahan di wilayah hutan lindung, sehingga hutan tetap terjaga dan petani dapat hidup dari hasil alam yang ada tanpa harus merusak, jelas Binur.

Dirinya menambahkan, OIC juga akan memperkenalkan sejumlah tanaman aromatik lainnya yang memiliki nilai jual terhadap petani di wilayah Gayo Lues, seperti Nilam, Ylang-Ylang dan Vanili.

“Selama ini tanaman seperti serai yang diolah menjadi aromatik trapi menjadi produksi unggulan di wilayah tersebut, dan mampu menambah pendapatan daerah selain kopi, kita akan kenalkan juga yang lain kepada para petani,” kata Binur.

Selain mempraktikkan teknologi inovatif, OIC juga akan melakukan studi kelayakan untuk mengukur biaya peluang penyulingan minyak esensial berbasis kayu bakar dan teknologi inovatif berbasis energi terbarukan.

Baca Juga: Fatwa Jihad dari Ulama Dunia, Direktur Womester: Ini Seruan Moral Melawan Genosida Palestina

“Ini akan digunakan sebagai bukti untuk mempengaruhi pemerintah kabupaten Gayo Lues, agar menyediakan teknologi tersebut kepada masyarakat untuk tujuan konservasi hutan yang lebih baik,” sebut Binur. (L/Ap/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hampir 196 Ribu Jamaah Indonesia Telah Lunasi Biaya Perjalanan Haji 2025

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Feature
Indonesia
Indonesia
Indonesia