Palangka Raya, MINA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya di kalangan santri.
Hal tersebut disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman dalam kegiatan Edukasi Keuangan Hari Santri bertema Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif, yang merupakan bagian dari Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di provinsi Kalteng, Selasa (22/10).
Agusman menyampaikan, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2024, indeks literasi keuangan nasional mencapai 65,43 persen, sedangkan inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Meskipun banyak masyarakat yang telah memiliki akses terhadap layanan keuangan formal, tingkat pemahaman mereka tentang keuangan masih perlu ditingkatkan.
Baca Juga: Gedung Jek TV Jambi Kebakaran
“Oleh karena itu, pendidikan keuangan perlu dijadikan bagian dari kurikulum pesantren agar santri dapat mengenal produk keuangan, khususnya berbasis syariah, sehingga mereka dapat lebih berperan dalam kemajuan ekonomi keuangan syariah,” kata Agusman.
Selain itu, indeks literasi keuangan syariah yang masih rendah, yaitu 39,11 persen, dan inklusi keuangan syariah yang hanya 12,88 persen, menunjukkan perlunya kerja keras semua pihak untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep keuangan syariah di masyarakat.
Untuk mendukung upaya tersebut, OJK telah meluncurkan berbagai program inisiatif seperti Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (Sakinah), Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS), Indonesia Syariah Finansial Olympiad, serta Forum Edukasi dan Temu Bisnis Keuangan Syariah (FEBIS).
Pj. Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi kepada OJK atas penyelenggaraan kegiatan edukasi ini.
Baca Juga: Pembina Ponpes Al-Fatah: Umat Islam Punya Tanggung Jawab Sebarkan Ilmu
Ia berharap agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam memperluas akses ke produk keuangan di masyarakat, meningkatkan kapasitas usaha, serta memperbaiki taraf hidup masyarakat Palangka Raya.
Kegiatan ini melibatkan 550 santri yang hadir secara langsung dan 500 santri dari 14 pesantren di Kalimantan Tengah yang mengikuti secara online.
Selama periode Bulan Inklusi Keuangan 2024, telah diselenggarakan 15 kegiatan edukasi yang melibatkan 12.133 peserta di Kalimantan Tengah, termasuk rangkaian lomba dan bazar UMKM.[An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Koordinator Muslimat Jama’ah Muslimin Gelar Tadrib Mubalighah