OJK: Pelestarian Hutan Merupakan Gerakan Bersama

Jakarta, MINA – Otoritas Jasa Keuangan menegaskan, pelestarian merupakan gerakan bersama.

Hal itu disampaikan Ahmad Rifqi yang mewakili Ketua Dewan Komisioner Wimboh Santos saat menjadi pembicara pada acara Lokakarya, Dialog, dan Peluncuran Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (31/1).

“Gerakan hijau ini adalah gerakan bersama, dan menjadikan kita terlibat dalam pembangunan berkelanjutan. Ini adalah kerjasama kita bersama-sama, seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, OJK telah melakuan aksi untuk ikut andil dalam menjaga dan melestarikan dan hutan.

“Kami di OJK dan pemerintah ikut andil dalam Sustainble Development Goals (SDGs) yang memiliki 17 tujuan dan salah satunya yaitu penanganan perubahan iklim, di mana kami juga bantu melesatarikan hutan,” kata Rifqi.

OJK sendiri menurutnya, memiliki inisiatif untuk menjaga kelestarian hutan. Pertama, yaitu menerbitkan aturan kebijakan keuangan berkelanjutan (Sustainable report). OJK wajibkan perusahaan untuk melaporkan rencana bisnis atau kegiatan yang berdampak pada lingkungan.

Hal itu, kata Rifqi sebagai langkah agar tidak disalahgunakan, jadi prosedurnya jelas.

“OJK dari 2015 juga telah menerbitkan regulasi terkait pembiayaan hijau, agar meningkatan sosialisasi dan edukasi baik dari customer atau auditornya atau kreditnya terkait gerakan hijau,” ujarnya.

“Kita juga bekerjasama dengan perguruan tinggi, agar berbagai pihak berkolaborasi untuk gerakan hijau itu.Terkait bentuk konkretnya adalah keuangan atau pembiayaan,” tambahnya.

Walaupun tahap ini masih awal, Ia berharap Indonesia dapat meningkatkan partispasinya untuk gerakan hijau ini.

Interfaith Rainforest Initiative (IRI) merupakan wadah bagi para pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bahu-membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam aksi-aksi yang melindungi hutan tropis dan melindungi mereka yang berperan sebagai penjaganya. (L/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)