OKI Akan Bertemu di Pakistan Bahas Krisis Afghanistan

Warga sipil Afghanistan. (dok. Mei.edu)

Islamabad, MINA – Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Hussain Qureshi pada Sabtu (4/12) menyerukan upaya baru untuk membantu negara tetangga Afghanistan yang semakin terpuruk ke dalam krisis, saat ia mengumumkan bahwa pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan dilaksanakan pada akhir bulan ini.

Pertemuan para menteri luar negeri itu akan diadakan di Islamabad pada 19 Desember, bersama delegasi dari Uni Eropa dan kelompok yang disebut P5 dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan China, The New Arab melaporkan, Ahad (5/12).

“Meninggalkan Afghanistan pada tahap ini akan menjadi kesalahan bersejarah,” kata Shah Mahmood pada konferensi pers di Islamabad, memperingatkan bahwa separuh Afghanistan menghadapi risiko kelaparan yang dapat memicu kekacauan lebih lanjut.

“Ketidakstabilan bisa membuka jalan bagi konflik baru, bisa memicu eksodus pengungsi,” katanya.

Ada peringatan yang berkembang tentang krisis kemanusiaan yang dihadapi Afghanistan sejak bantuan internasional tiba-tiba dipotong, setelah pengambilalihan oleh Taliban pada 15 Agustus lalu dan kekhawatiran akan bencana jika situasinya tidak terkendali.

Namun, datangnya bantuan telah terhalang oleh sanksi terhadap Taliban. AS memutuskan untuk membekukan miliaran dolar cadangan bank sentral yang disimpan di luar Afghanistan. Kondisi diperparah oleh runtuhnya banyak sistem perbankan negara itu.

Pakistan baru-baru ini setuju untuk mengizinkan 50.000 ton gandum transit melalui wilayahnya dari India untuk membantu Afghanistan, tetapi badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa sangat dibutuhkan lebih banyak bantuan. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.