Jeddah, 26 Dzulhijjah 1436/10 September 2015 (MINA) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada Ahad (13/9) mendatang di markas Sekretariat Jenderal di Jeddah, Arab Saudi, untuk membahas konsekuensi dari krisis pengungsi Suriah dan memobilisasi upaya mengatasinya.
Sekretariat Jenderal OKI Iyad Madani menyebarkan undangan bagi seluruh negara anggota untuk menghadiri pertemuan terbuka Komite Eksekutif itu pada tingkat perwakilan permanen guna membahas krisis pengungsi Suriah.
Keterangan pers OKI diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) menyebutkan, Komite terdiri, selain Sekretaris Jenderal OKI, juga KTT Islam Troika, yaitu Mesir, Senegal dan Turki, serta Dewan Menteri Luar Negeri Troika yang mencakup Kuwait, Arab Saudi dan Uzbekistan.
Berdasarkan prinsip-prinsip Piagam OKI dan tujuan dari Program Aksi 10 tahun, serta di bawah resolusi OKI dan PBB tentang situasi di Suriah, pertemuan itu diadakan untuk membahas cara-cara mengatasi krisis kemanusiaan yang dialami para pengungsi Suriah di wilayah tersebut dan di tempat lainnya.
Baca Juga: Erdogan: Tidak Ada Kekuatan yang Dapat Paksa Warga Palestina Keluar dari Tanah Airnya
Sekjen OKI Iyad Madani mengajukan banding, awal pekan ini, kepada komunitas internasional untuk mengesampingkan semua kepentingan selain semangat kemanusiaan dan demi martabat manusia dalam menangani krisis pengungsi Suriah.
Ia mengatakan, para pengungsi Suriah yang tidak terlibat konflik di tanah air mereka, terus menjadi korban langsung dari krisis dan kegagalan masyarakat internasional. Ini khususnya dari para anggota Dewan Keamanan PBB dan negara-negara di wilayah itu, untuk menemukan solusi.
Dapat dicatat bahwa OKI telah mengikuti, dengan keprihatinan yang mendalam, krisis kemanusiaan yang memberatkan para pengungsi Suriah yang melarikan diri dari rumah mereka serta mencari perlindungan di negara-negara lain.
Banyak negara anggota OKI, terutama Turki, Lebanon, Yordania, Irak dan Mesir yang memikul beban yang lebih berat dari masuknya pengungsi dari Suriah. Mereka semua telah mengalokasikan sumber daya yang besar untuk menawarkan penampungan lebih dari empat juta pengungsi di wilayah masing-masing.
Baca Juga: Iran Seru Dunia Menentang Rencana “Berbahaya” AS-Israel untuk Bersihkan Etnis di Gaza
OKI juga berjuang, bersama-sama dengan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dan dengan mitra kemanusiaan lainnya, untuk membantu para korban konflik Suriah. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Balas Netanyahu, Pejabat Saudi Sarankan Warga Israel Pindah ke Alaska, Greenland