OKI: Al-Quds Adalah Identitas Islam

Jeddah, MINA – Organisasi Kerjasama Islam () memperbarui dukungannya yang kuat terhadap hak Negara untuk melindungi identitas Islam dan Arab di , melestarikan warisan manusia, dan menjaga kesucian semua situs suci Muslim dan agama lainnya di sana.

Pernyataan OKI dikeluarkan pada Sabtu (21/8) menandai peringatan 52 tahun peristiwa menyakitkan pembakaran Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, kiblat pertama dari dua kiblat dan situs tersuci yang ketiga dalam Islam.

Hal ini mengingat berlanjutnya berbagai pelanggaran dan penyerangan oleh otoritas penudukan Israel dan ekstrimis Yahudi terhadap warga Palestina di lingkungan Al-Quds, khususnya terhadap Masjid Al-Aqsha, Kantor Berita OKI melaporkannya.

OKI menyerukan kepada masyarakat internasional untuk terlibat dalam proses perdamaian yang serius berdasarkan hukum internasional, resolusi legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab, dengan tujuan mengakhiri pendudukan Israel dan memungkinkan rakyat Palestina untuk menggunakan hak-hak nasional mereka yang tidak dapat dicabut.

“Termasuk hak kembali, penentuan nasib sendiri, dan pembentukan negara merdeka dan berdaulat mereka berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” tegasnya.

Pelanggaran dan serangan ini termasuk dalam konteks penerapan tindakan otoritas pendudukan Israel yang bertujuan untuk melakukan Yahudisasi kota Al-Quds, mengubah karakter geografis dan demografisnya, dan mengisolasinya dari lingkungan Palestina, dalam pelanggaran yang sangat jelas terhadap hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.(T/R1/P1)

Miraj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.