Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OKI : Boikot Ekonomi Israel Tindakan Pertahanan

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 24 Oktober 2017 - 06:34 WIB

Selasa, 24 Oktober 2017 - 06:34 WIB

226 Views

Boikot Israel (VFN News)

Boikot Israel (VFN News)

Kairo, MINA  – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengatakan, pemboikotan ekonomi terhadap Israel adalah tindakan pertahanan yang sah berdasarkan undang-undang dan piagam internasional.

Perwakilan OKI, Adib Salim menyatakan hal itu, pada sela-sela pembukaan konferensi ke-91 tentang Petugas Penghubung Regional pada Senin (23/10) di Kairo, Mesir. Media lokal Quds Press melaporkan.

Salim menekankan pentingnya pertemuan itu karena berlangsung pada tahap kritis.

Israel melanjutkan kampanye kolonialnya yang ganas melawan tanah dan orang-orang Palestina, khususnya kota Yerusalem yang diduduki,” ujarnya.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Boikot ekonomi Israel dan pihak asing yang menangani permukiman adalah cara untuk mencegah agresor,” tegasnya.

Dia menekankan perlunya boikot ekonomi untuk terus membebaskan setiap inci wilayah yang diduduki, menekan kepatuhan Israel terhadap legitimasi internasional dan pemulihan hak-hak orang Palestina, termasuk pendirian sebuah negara merdeka dengan Al-Quds sebagai ibukotanya.

Agenda konferensi tersebut mencakup sejumlah topik yang memerlukan rekomendasi sesuai ketentuan pemboikotan Liga Arab, penerapan larangan, masuknya perusahaan ke dalam daftar, dan memperingatkan perusahaan lain dari daftar larangan tersebut.

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa sejumlah besar pengusaha Israel mengirim pesan yang kuat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuntut kesepakatan damai dengan Palestina, memperingatkan perluasan boikot ekonomi tersebut. (T/RS2/P1)

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Rekomendasi untuk Anda