Riyadh, MINA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam pernyataan provokatif ekspansionis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Israel yang menyebutkan “Visi Israel Raya.”
OKI menganggap hal itu sebagai retorika ekstremisme, hasutan, agresi, dan pengabaian kedaulatan negara. Siaran pers OKI menyebutkan, Kamis (14/8).
Organisasi Islam terbesar di dunia itu mengatakan, pernyataan Netanyahu merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan resolusi-resolusi terkait.
“Pernyataan agresif ini bertujuan untuk menghindari kewajiban internasional Israel, sebagai kekuatan pendudukan, dan untuk terus melanggar hak-hak sah rakyat Palestina, terutama hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negara merdeka di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” lanjut pernyataan.
Baca Juga: Yordania Kecam Visi Israel Raya Netanyahu
OKI memperingatkan bahaya wacana kolonial ekspansionis ini, yang mengancam keamanan dan perdamaian regional dan internasional, serta memicu siklus kekerasan dan perluasan serta perpanjangan konflik di kawasan tersebut.
Organisasi itu kembali menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk memikul tanggung jawab dalam menghadapi kebijakan agresif tersebut, mengambil tindakan tegas untuk menghentikan agresi Israel, menerapkan solusi dua negara, dan mengakhiri pendudukan ilegal atas wilayah Palestina dan Arab yang diduduki sejak 1967.
“Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk mencapai perdamaian yang adil, langgeng, dan komprehensif di kawasan tersebut,” imbuhnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania dan Mitranya Kembali Kirim Bantuan Via Udara ke Gaza