Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OKI Minta Taliban Cabut Larangan Perempuan Ikuti Pendidikan Medis

Arif Ramdan Editor : Rendi MS - Kamis, 5 Desember 2024 - 21:46 WIB

Kamis, 5 Desember 2024 - 21:46 WIB

36 Views

Sekretariat Jenderal OKI, H.E. Hissein Brahim Taha.(FOTO: OIC)

Jeddah, MINA – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) meminta Pemerintah Taliban di Afghanistan mencabut aturan yang melarang perempuan untuk memperoleh pendidikan medis, khususnya pada kursus keperawatan, kedokteran, dan kebidanan.

Pada laman new.oic-oci.org, Sekretariat Jenderal OKI, H.E. Hissein Brahim Taha pada Kamis (5/12) menyatakan keprihatinannya dan menyesalkan keputusan Afganistan yang membatasi perempuan untuk menempuh pendidikan kedokteran.

Keputusan itu, menurut Taha, tidak hanya menjadi pukulan yang mengecewakan bagi hak-hak dasar perempuan di Afghanistan, namun juga akan berdampak buruk pada sistem kesehatan Afghanistan yang sedang menghadapi tantangan berat.

Taha berharap otoritas di Kabul dapat menempuh langkah-langkah positif untuk mencabut larangan bagi perempuan dan anak perempuan muda Afghanistan memperoleh pendidikan sesuai dengan Resolusi OKI dan hak-hak perempuan dalam Islam.

Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah

Ia juga menyerukan kepada pihak berwenang de facto di Kabul untuk meninjau kembali langkah-langkah terbaru ini.

Di sisi lain, dunia internasional mengecam keras keputusan Taliban yang melarang perempuan dan anak perempuan untuk mengakses pendidikan di lembaga medis.

Langkah ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan mendapat respons tajam dari berbagai pihak.

Seperti diberitakan, Kementerian Kesehatan Afghanistan pada Selasa (3/12) mengumumkan larangan perempuan di negara itu menempuh pendidikan medis, berdasarkan perintah langsung dari Mullah Hibatullah Akhundzada.

Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman

Keputusan tersebut langsung menuai protes dari organisasi hak asasi manusia, pemimpin dunia, hingga sejumlah tokoh terkenal di dalam dan luar negeri.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Asia
Internasional
Dunia Islam
Asia