Jeddah, MINA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), memperingatkan pembunuhan keji terhadap Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengancam akan mendorong Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas.
Gambia, yang memegang jabatan presiden bergilir OKI, melalui Menteri Luar Negeri Mamadou Tangara mengatakan hal itu pada sesi luar biasa para menteri luar negeri OKI, di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (7/8).
“Tindakan keji ini mungkin mengarah pada konflik lebih luas yang mencakup seluruh wilayah,” ujar Mamadou Tangara. Seperti dilaporkan Quds Press.
Tangara menambahkan, “Pembunuhan Haniyeh juga tidak akan melemahkan perjuangan Palestina. Justru akan memperkuat perjuangan Palestina dalam meraih keadilan dan hak asasinya.”
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Ia melanjutkan, “Kedaulatan negara-bangsa dan integritas wilayah mereka merupakan salah satu prinsip dasar yang menjadi dasar sistem internasional, dan prinsip-prinsip ini harus dihormati.”
Pernyataan terakhir dari pertemuan para menteri organisasi tersebut mengatakan, “Pembunuhan Haniyeh adalah serangan terhadap kedaulatan, integritas wilayah dan keamanan Iran, dan merupakan kejahatan agresi dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.”
Pernyataan juga menambahkan, “Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas serangan berdosa ini.”
Pertemuan para menteri luar negeri OKI tersebut diadakan atas permintaaqn mendesak Palestina dan Iran, untuk membahas “kejahatan pendudukan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, termasuk kejahatan pembunuhan Haniyeh.” []
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)