Jeddah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyatakan prihatin dengan perkembangan situasi di Sudan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (25/10), Sekretaris Jenderal Dr. Yousef bin Ahmed Al-Othaimeen meminta semua pihak di Sudan untuk mematuhi Dokumen Konstitusi dan apa yang disepakati mengenai masa transisi, demikian UNA-OIC melaporkan.
Sekjen OKI menekankan bahwa dialog adalah cara untuk mengatasi perbedaan, mengutamakan kepentingan tertinggi rakyat Sudan, dan mencapai aspirasi mereka demi keamanan, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran.
Pada Senin (25/10) militer Sudan menangkap Perdana Menteri dan para pejabat pro pemerintah sipil. Kudeta ini merupakan imbas dari krisis politik yang terjadi di negara Afrika Utara itu selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Sudan telah mengalami transisi genting yang dirusak oleh perpecahan politik dan perebutan kekuasaan sejak penggulingan Presiden Omar Al-Bashir pada April 2019.
Sejak Agustus 2019, negara itu dipimpin oleh pemerintahan sipil-militer yang bertugas mengawasi transisi ke pemerintahan sipil penuh. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)