
(Foto: Istimewa)
Kairo, MINA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyesalkan upaya untuk mengubah status historis dan hukum kota Yerusalem yang diduduki Israel dan menegaskan bahwa tidak ada kompromi atas itu.
Sebuah pertemuan luar biasa Komite Tetap OKI diadakan pada Senin (4/12) di Kairo menyikapi wacana pengakuan Amerika Serikat (AS) terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Sikap OKI itu mengkonfirmasi sikap Arab dan Islam terhadap Yerusalem Timur (Al-Quds), ibu kota wilayah Palestina yang diduduki.
Lembaga negara-negara Muslim itu juga mengutuk tindakan ilegal yang bertujuan mengubah status, demografi dan identitas kota suci tersebut.
Baca Juga: Rekaman Bocor, Mantan Kepala Intelijen Israel Akui Kekalahan Negaranya Lawan Pejuang Palestina
“Negara-negara anggota umat Islam dan OKI tidak akan menerima tindakan bermusuhan yang membahayakan status Yerusalem. OKI akan segera melakukan resolusi,” kata pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali kedaulatan negara Palestina di semua wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur dan yang berbatasan dengan negara-negara tetangga. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Truk Bantuan Gaza dan Rencana Pemukiman di Tepi Barat