Jeddah, 13 Muharram 1436 H/ 6 November 2014 M (MINA) – Konferensi bersama yang diselenggarakan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Bank Pembangunan Islam (IDB) pada Rabu mengumumkan bantuan keuangan untuk negara-negara yang terkena dampak epidemi Ebola.
Selain janji keuangan, bantuan juga termasuk sumber daya material, peralatan dan perlengkapan serta pekerja kesehatan yang terlatih dan tenaga kerja yang terkait.
Paket bantuan yang diumumkan IDB untuk pengembangan ke Guinea berjumlah hingga 45 juta Dolar AS melalui dua perjanjian di mana 10 juta Dolar AS untuk pengentasan kemiskinan dan 34 juta Dolar AS untuk mendukung program kesehatan termasuk enam juta Dolar AS untuk memerangi Ebola.
Dua perjanjian ditandatangani Presiden IDB, Dr. Ahmad Mohamed Ali dan Duta Besar Guinea, Mohamed Cherif.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Konferensi dipimpin Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Mansour Nasser Alhowasi, dihadiri sejumlah besar organisasi filantropis dan individu, LSM dan perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Medecins Sans Frontieres (MSF).
Sekretaris Jenderal OKI, Iyad Madani dan Presiden IDB, Dr. Ahmad Mohamed Ali menyampaikan simpati dan dukungan mereka terhadap rakyat dan pemerintah negara-negara yang terkena dampak dan menceritakan upaya bantuan OKI dan IDB sejak awal wabah EVD awal tahun ini.
Madani mendesak negara-negara anggota, organisasi sosial dan individu membuat janji keuangan untuk membantu negara-negara yang terkena dampak Ebola.
Dia menekankan, OKI dan negara-negara anggotanya akan berada di garis terdepan dalam memerangi Ebola.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, Ali mencatat, IDB memberikan kontribusi bantuan mendesak dan menjamin keselamatan orang-orang yang terancam penyakit Ebola sesuai dengan pedoman dari WHO.
Dia mengatakan, domain bantuan itu menarik dermawan untuk sukarela memberikan sumbangan dalam berkontribusi. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata