Al-Quds, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert telah merilis videonya dari penjara bahwa ia “tidak bersalah”.
Ahad (14/2) lalu, pria 70 tahun itu telah memulai hidupnya di penjara di pusat Israel, menjalani masa tahanan 18 bulan karena terbukti korupsi dan menghalangi pengadilan.
“Sangat penting bagi saya pada saat ini untuk mengatakan lagi, seperti yang saya katakan di pengadilan dan di luar, saya menolak mentah-mentah tuduhan terkait dengan suap,” kata Olmert di dalam videonya, demikian Jewishledger.com memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saya memang membuat kesalahan, meskipun menurut saya tidak bersifat pidana. Hari ini saya membayar harga tinggi untuk itu, mungkin terlalu tinggi. Saya menerima hukuman dengan sangat berat hati, tapi tidak ada yang berdiri di atas hukum (keadilan),” ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Pada Desember lalu, Mahkamah Agung Israel mengurangi hukuman enam tahun penjara Olmert dalam kasus korupsi Holyland menjadi 18 bulan.
Kasus Holyland disebut sebagai skandal korupsi terbesar di Israel yang melibatkan pembayaran suap kepada pejabat pemerintah dengan pengembang kompleks apartemen mewah di Yerusalem (Al-Quds).
Olmert mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada September 2008, setelah penyidik polisi menyatakan dia akan didakwa dalam beberapa skandal korupsi.
Pada Mei 2015, Olmert dijatuhi hukuman delapan bulan penjara setelah dinyatakan bersalah karena menerima amplop uang tunai penuh dari seorang pengusaha Amerika-Yahudi, Morris Talansky, dan menggunakannya untuk biaya politik pribadi. (T/P001/R05)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida