Muskat, MINA – Oman berencana membangun pusat peluncuran roket ruang angkasa pertama di kawasan itu tahun ini, lapor The National.
Kompleks Peluncuran Luar Angkasa Etlaq akan berbasis di kota pelabuhan Duqm, dengan lama konstruksi tiga tahun diawasi oleh Perusahaan Layanan Dirgantara Nasional (Nascom) Kesultanan.
“Kami memiliki dua tujuan utama dengan lahan peluncuran Duqm: untuk membangun pusat peluncuran bagi pengguna roket komersial, profesional, dan pendidikan untuk berkumpul, menguji, dan meluncurkannya,” kata Nascom seperti dikutip MEMO, Kamis (19/1).
Platform peluncuran roket luar angkasa akan digunakan untuk mempromosikan penelitian ilmiah dan mempromosikan kolaborasi internasional di sektor luar angkasa.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Pusat peluncuran akan dapat diakses secara global untuk memperluas perusahaan roket, dan tersedia secara lokal untuk program penelitian pendidikan.
Menurut laporan tersebut, posisi ekuator Duqm menjadikannya tempat yang ideal untuk peluncuran, karena roket dapat memanfaatkan kecepatan rotasi Bumi.
Studi yang diverifikasi secara internasional telah mengidentifikasi bahwa posisi khatulistiwa Wilayat Al-Duqm menempatkannya di 5 garis lintang peluncuran roket paling efisien di dunia.
“Mengingat data, dan analisis situs kami sendiri, kami mengakui lokasi sebagai aset nasional penting bagi Oman yang harus dikembangkan. Aset nasional seperti itu akan terus meningkat pentingnya selama dua dekade mendatang karena industri global mencari solusi di ruang angkasa,” kata perusahaan Nascom itu.
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Proyek untuk mendirikan pusat penelitian luar angkasa di negara itu pertama kali diumumkan pada bulan September tahun lalu, dan mengikuti ambisi serupa dari perintis regional, UEA, yang memiliki rencana untuk membangun kota simulasi Mars pada tahun 2017.
Ambisi Muscat untuk meniru kesuksesan UEA di ruang angkasa menghadapi kemunduran awal bulan ini, ketika sebuah roket yang membawa satelit pertama Kesultanan gagal mencapai orbitnya.
Satelit Aman diluncurkan dari Spaceport Inggris, Cornwall; namun, sistem tersebut mengalami anomali, mengakhiri misi sebelum waktunya yang tidak ditentukan, menurut Virgin Orbit yang roket “LauncherOne”-nya digunakan untuk peluncuran. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah