Muscat, 17 Jumadil Akhir 1436/6 April 2015 (MINA) – Kementerian Luar Neger Oman mengatakan, negaranya siap membantu PBB menengahi dan menyelesaikan perang di Yaman.
“Meskipun Oman bisa membantu PBB membawa krisis Yaman ke meja perundingan, tapi upaya perdamaian harus tetap diambil di Dewan Keamanan PBB dan badan keamanan dunia lainnya,” kata Menlu Yusuf bin Alawi bin Abdullah, demikian Times of Oman yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, Senin (6/4).
“Oman sebelumnya menjalin kontak antara Yaman Houthi dan Arab Saudi, tapi hal itu tidak pernah lagi sejak Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya memulai serangan udara terhadap Houthi pada 26 Maret lalu,” imbuhnya.
“PBB adalah sebuah organisasi yang telah ditugaskan menjaga perdamaian untuk semua kekuatan yang terlibat, meskipun kami tidak akan ragu-ragu untuk memainkan peran kita membantu Yaman, membantu PBB untuk mendorong kedua belah pihak yang terlibat dalam krisis yang terjadi ke meja perundingan dan mendiskusikan masa depan mereka sendiri,” tambahnya.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Oman, berusaha untuk memainkan peran sebagai mediator di wilayah yang sedang bergolak, dan satu-satunya negara Arab Teluk yang diam atas kampanye serangan udara yang dipimpin Arab Saudi. Kelompok radikal Houthi menganggapnya sebagai tindakan yang netral dan sehingga berpotensi sebagai mediator akan diterima.
“Oman tidak ikut serta dalam kampanye dengan alasan sederhana, Oman adalah negara damai, kita tidak bisa bekerja pada upaya perdamaian pada saat yang sama kita menjadi bagian dari kampanye militer. Kedua hal tidak akan memenuhi,” kata Alawi.
“Oman mengerti dengan situasi yang telah menyebabkan kampanye militer yang dipimpin Arab Saudi, tapi, untuk menyelesaikan krisis Yaman, kedua belah pihak harus bebas dari pengaruh apapun, kecuali pengaruh rakyat mereka sendiri,” ujarnya.
Sementara di pihak Houthi, keputusan Oman tidak ambil bagian dalam serangan koalisi pimpinan Arab Saudi mendapat apresiasi yang cukup[ tinggi. “Oman telah menjauhkan diri dari perang, dan ini adalah keputusan yang bijaksana,” kata salah seorang petinggi kelompok Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, kepada Reuters.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dari laporan Gulfnews Oman menyebutkan, Arab Saudi yang memimpin koalisis ingin mencegah Houthi, mereka lihat sebagai bagian dari kampanye Iran. Sebaliknya, Oman, negara tetangga Yaman lainnya, memposisikan diri sebagai mediator yang bersimpati kepada kedua belah pihak.
Riyadh telah mendukung kelompok yang menentang kampanye Iran di Suriah, Lebanon, Irak, Bahrain dan Yaman, dan telah berusaha untuk menggalang negara-negara Teluk Arab ke dalam apa yang mantan diplomat Oman telah gambarkan sebagai “proyek sektarian untuk menghadapi Iran”. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan