Omar Sebut Trump “Fasis” Saat Pendukung Presiden Nyanyi Rasis

Perwakilan Ilhan Omar dari Demokrat menjadi target serangan rasis Presiden AS Donald Trump. (Foto: AP)

Washington, MINA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS menyebut Donald Trump “” pada Kamis (18/7) ketika Presiden berusaha berlepas diri dari nyanyian rasis yang terdengar di rapat umum kampanyenya pada Rabu malam.

“Saya yakin dia fasis,” kata Omar kepada wartawan di Capitol Hill, demikian Al Jazeera melaporkan.

“Saya ingin mengingatkan orang-orang bahwa inilah yang Presiden dan pendukungnya telah mengubah negara kita yang seharusnya menjadi negara yang kita biarkan debat demokrasi dan perbedaan pendapat terjadi,” katanya. “Jadi ini bukan tentang saya, ini tentang kita berjuang untuk apa negara ini seharusnya.”

Komentar Omar muncul kurang dari 24 jam setelah kerumunan pendukung Trump meneriakkan “send her back” (kirim dia pulang) pada kampanye Trump, saat Presiden melanjutkan serangannya terhadap Omar dan tiga wanita Anggota Kongres berkulit warna lainnya.

Trump berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis. Dia mengatakan bahwa dirinya “merasa agak buruk tentang hal itu”, mengacu pada nyanyian pendukungnya.

“Saya akan mengatakan bahwa saya tidak senang dengan itu. Saya tidak setuju dengan itu. Tapi sekali lagi, saya tidak mengatakan itu. Mereka melakukannya dan saya tidak setuju dengan itu,” katanya.

Namun, Trump tidak menghentikan kerumunan dan membiarkan nyanyian berlanjut saat dia mengambil jeda panjang dalam acara.

Dalam pemungutan suara yang jarang dilakukan awal pekan ini, DPR mengutuk tweet akhir pekan Trump yang rasis terhadap Omar, Alexandria Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib dan Ayanna Pressley. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.