Banda Aceh, MINA – Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Taqwaddin, meminta Pemerintah Aceh dan PT. PLN (Persero) untuk bersinergi membahas masalah padamnya listrik selama bulan Ramadhan, guna menemukan solusi yang tepat untuk Aceh.
Ombudsman RI Aceh selaku lembaga negara pengawas pelayanan publik merasa kecewa dengan sistem interkoneksi yang tidak segera diselesaiakan.
“Inilah yang saya tidak begitu pas dengan sistem interkoneksi. Aceh selalu jadi korban pemadaman, jika ada masalah di Belawan, Sumut. Sebaliknya, interkoneksi listrik di Aceh hanya untuk Provinsi Aceh saja. Jadi lebih dan kurang kita yang merasakannya,” sebut Taqwaddin, Sabtu (11/5).
Taqwaddin menambahkan, status Aceh sebagai daerah Otonomi Khusus hanya sia-sia, jika listrik masih berkoneksi pada Sumut. Ini masalah kebijakan, bukan hanya soal teknis sehingga sepatutnya Gubernur Aceh menaruh perhatian terhadap masalah ini.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
“Jangan mentang-mentang pendopo tidak pernah mati listrik, beliau tidak peduli dengan ribuan rumah yang kegelapan akibat pemadaman bergilir,” sambung Taqwaddin lagi.
Hal ini disampaikan karena banyaknya keluhan masyarakat selama ini, baik melalui media sosial Facebook ataupun yang disampaikan langsung ke pihak Ombudsman Perwakilan Aceh.
Beberapa hari ini publik dibuat geram akibat seringnya mati lampu, bahkan dalam satu hari bisa melebihi tiga kali. Curhatan tersebut dapat dilihat hampir di semua dinding pengguna Facebook. Sumpah serapah pun yang dilontarkan masyarakat berbagai macam kata-kata.
Berdasarkan penelusuran dan informasi yang MINA dapat, terjadi pemadaman karena adanya gangguan di Belawan. Walaupun jauh-jauh hari pihak PLN sudah berupaya agar tidak adanya pemadaman di bulan Ramadhan ini, tapi ini diluar prediksi. Dan saat ini para pekerja sedang memperbaiki jaringan yang rusak tersebut.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
“Intinya kita berharap sudah cukup beberapa hari ini saja kejadian mati lampu ini, jangan berulang kembali. Sayang masyatakat yang sedang melaksanakan ibadah di bulan puasa, karena mati lampu kadang saat buka puasa, kadang saat tarawih, bahkan saat sahur. Ini sangat membuat masyarakat kesal akibat pelayanan seperti ini. Pemerintah Aceh harus memikirkan bagaimana supaya kita terlepas dari interkoneksi dengan Sumut, supaya tidak ketergantungan,” tegas Taqwaddin. (L/AP/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?