Jakarta, MINA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menerapkan rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) secara nonstop mulai 28 hingga 30 Maret 2025 mendatang.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi puncak arus mudik Lebaran. Kebijakan ini diambil berdasarkan prediksi bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada periode tersebut.
One way akan diberlakukan secara berkelanjutan tanpa jeda waktu, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menerapkan one way berdasarkan jam tertentu.
Kebijakan nonstop ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan saat peralihan waktu dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Baca Juga: Imbas Kebijakan Trump, 4 WNI di AS Ditindak dan 1 Dideportasi
Meskipun detail ruas jalan yang akan diterapkan one way belum diumumkan secara resmi, biasanya kebijakan ini diberlakukan di jalan tol utama yang mengarah ke Jawa Tengah dan sekitarnya, mengingat tingginya volume kendaraan di jalur tersebut.
Penerapan sistem one way ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya, Polri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi antara 28 hingga 30 Maret.
Prediksi ini didasarkan pada analisis data tahun-tahun sebelumnya, di mana volume kendaraan mencapai lebih dari 100 juta orang selama periode mudik.
Selain itu, pada mudik Lebaran tahun-tahun sebelumnya, sistem one way dan contraflow telah diterapkan untuk mengurai kemacetan. Evaluasi menunjukkan bahwa penerapan one way secara berkelanjutan lebih efektif dibandingkan dengan sistem berdasarkan jam tertentu.
Baca Juga: Richard Lee Resmi Umumkan Diri Sebagai Mualaf
Sebagai bagian dari upaya pengamanan dan kelancaran arus mudik, Polri juga akan menggelar Operasi Ketupat 2025 mulai 26 Maret hingga 8 April. Operasi ini mencakup berbagai skema rekayasa lalu lintas, termasuk one way dan contraflow, serta pengalihan arus ke jalur arteri jika diperlukan.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Jumat Ini Berawan Hingga Turun Hujan