New York, 10 Rajab 1435/9 Mei 2014 (MINA) – Misi Gabungan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dan PBB, menyerukan pentingnya akses yang aman dan tak terbatas untuk menghapus dan menghacurkan delapan persen bahan senjata kimia Suriah yang masih tersisa.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan tertutup dengan Dewan Keamanan PBB, Koordinator Khusus Sigrid Kaag ingatkan bahwa 92 persen dari senjata kimia Suriah telah dihapus atau dihancurkan sejauh ini, demikian dlaporkan un.org dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (9/5).
Sisanya delapan persen saat ini tidak dapat diakses karena kondisi keamanan, Kaag mengatakan, pentingnya dibuka akses untuk memastikan bahwa operasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu.
“Tonggak signifikan telah ditemukan tetapi kita membutuhkan dorongan terakhir untuk mencapai 100 persen dan untuk menyelesaikan pekerjaan seperti yang rencanakan dalam program penghapusan seluruh senjata kimia.”
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Penghapusan bahan kimia itu dimulai pada awal Januari lalu, sejalan dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat, dimana Suriah harus meninggalkan bahan senjata kimia dan bergabung dengan 1992 Konvensi tentang Pelarangan Pengembangan, Produksi, Penimbunan, dan penggunaan senjata kimia.
Sesuai dengan keputusan yang diambil oleh Dewan Keamanan dan Dewan Eksekutif OPCW, gudang penuh senjata kimia Suriah harus dihancurkan pada tanggal 30 Juni 2014 mendatang. Kaag mencatat bahwa yang masih tersisa adalah penghapusan 16 kontainer.
“Operasi harus dapat terus dilakukan dengan sangat cepat, mengingat batas waktu makin dekat pada 30 Juni nanti,” kata Kaag. (T/P07/R2)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)