Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OPCW: PENGGUNAAN SENJATA KIMIA GAS KLORIN MENINGKAT

kurnia - Senin, 22 September 2014 - 13:07 WIB

Senin, 22 September 2014 - 13:07 WIB

742 Views ㅤ

Menteri Luar Negeri AS, Jon Kerry (Foto : AA)
Menteri Luar Negeri AS, <a href=

Jon Kerry (Foto : AA)" width="300" height="203" /> Menteri Luar Negeri AS, Jon Kerry (Foto : AA)

Washington, 27 Dzulqo’dah 1435/22 September 2014 (MINA) – Menurut sebuah laporan yang disiarkan hari Ahad, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengatakan, pemerintah Suriah harus bertanggung jawab atas serangan senjata kimia jenis gas klorin yang digunakan sebagai pemusnah massal yang makin meningkat yang merupakan pelanggaran terhadap masyarakat internasional.

Menurut laporan itu, pada 10 September Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan, membentuk tim khusus untuk mengumpulkan “bukti kuat” mengenai bahan kimia beracun yang digunakan “berulang-ulang” di tiga desa di Suriah utara, Talmanes, Al Tamanah dan Kafr Zet.

“Laporan OPCW menimbulkan pertanyaan serius tentang kepatuhan rezim Suriah terhadap Konvensi Senjata Kimia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB no 2118 serta aksinya meneruskan penggunaan senjata kimia untuk membunuh dan melukai rakyat Suriah,” kata John Kerry.

Laporan OPCW juga “meningkatkan kekhawatiran terutama terkait serangan dengan senjata kimia jenis gas klorin terhadap rakyat Suriah oleh rezim Assad,” kata Kerry.

Baca Juga: Trump Sudah Tahu Rencana Israel Serang Doha, Tapi Tak Mencegahnya

“Rezim Assad harus dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan senjata kimia gas klorin tersebut terhadap masyarakat internasional.”

Sementara itu, diplomat tinggi Amerika memuji usaha personil militer AS yang memusnahkan senjata kimia gas klorin dengan kapal Cape Ray selama 42 hari dari target tiga bulan.

“Berkat kerja kapal Cape Ray, menghancurkan 600 metrik ton bahan kimia yang meliputi gas mustard dan bahan baku gas syaraf sarin, bahan berbahaya yang mampu membunuh manusia secara massal,” katanya.

Pemerintah Suriah menyetujui penghancuran cadangan senjata kimia setelah serangan pada 21 Agustus 2013.

Baca Juga: PM Qatar Desak Dunia Tolak Standar Ganda dan Tuntut Israel Bertanggung Jawab

Menurut Presiden AS, Barack Obama, senjata kimia telah menewaskan sekitar 1.426 orang di pinggiran kota Damaskus. (T/P002/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Kapal Spanyol Terakhir Tinggalkan Tunisia, Armada Global Sumud Terus Bergerak ke Gaza

 

 

Baca Juga: PM Spanyol Dukung Usulan agar Israel dan Rusia Dikeluarkan dari Kompetisi Olahraga Internasional

Rekomendasi untuk Anda

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjamu Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, di New York pada Jumat (12/9/2025) malam (foto: Anadolu Agency)
Amerika
Amerika
Indonesia
Indonesia
Palestina