OPERASI MILITER DI KUNDUZ KORBANKAN BANYAK WARGA SIPIL

Tentara Afghanistan. (Foto : AA)
Tentara . (Foto : AA)

, Afghanistan, 19 Dzulhijjah 1436/3 Oktober 2015 (MINA) – Dokter di rumah sakit utama Kunduz mengatakan mereka menerima lebih 60 mayat dan menangani lebih 420 orang cedera, setelah pasukan khusus Amerika Serikat (AS) dan pemerintah melakukan operasi besar terhadap .

Dokter mengatakan, mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (3/10).

Pihak rumah sakit mengatakan, mereka kehabisan pasokan medis serta kekurangan obat dan staf, banyak karyawan telah melarikan diri.

“Terjadi kekurangan makanan dan tidak ada listrik. Satu-satunya hal yang bisa kita makan adalah peluru dari langit,” kata wartawan Al Jazeera Qais Azimy di provinsi Baghlan, mengutip perkataan seorang warga Kunduz yang berbicara melalui telepon.

Wartawan itu juga melaporkan, pasukan gabungan pemerintah dan sekutunya menggunakan artileri berat dalam operasi perbersihan kota dari pejuang Taliban yang selam tiga hari menguasai kota sejak Senin.

Organisasi medis internasional, Dokter Tanpa Batas yang menjalankan pusat trauma di Kunduz, mengatakan, sejak kota itu jatuh, sudah ada 296 pasien terluka, 64 dari mereka anak-anak dan 74 dalam kondisi kritis.

Direktur komunikasi kelompok di Afghanistan, Kate Stegeman mengatakan 40 orang tewas.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqqi mengatakan, operasi untuk mengambil kembali Kunduz dari tangan kelompok Taliban sejak Rabu lalu menewaskan sekitar 200 pejuang selama pertempuran. Namun ia tidak memberikan angka untuk korban di pasukan pemerintah. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0