Ankara, MINA – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah meyakinkan mitranya dari Iran bahwa operasi militer di Suriah utara sudah dimulai pada Senin malam (7/10).
Dalam percakapan telepon, Cavusoglu memberi jaminan kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bahwa operasi bersifat sementara.
Pada Senin malam, pasukan Turki memulai operasi mereka melawan kelompok bersenjata Kurdi di Suriah utara, demikian Press TV melaporkan.
Sumber-sumber lokal melaporkan, militer Turki mulai menembaki posisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di kota Al-Malikiyah di utara Hasakah.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
YPG adalah sebuah kelompok Kurdi Suriah yang Turki klaim terkait dengan kelompok PKK Kurdi yang dicap “teroris” oleh Pemerintah Ankara.
Cavusoglu menekankan kepada Zarif tentang perlunya menghormati integritas wilayah Suriah, karenanya ia mengatakan bahwa operasi Turki di wilayah itu akan bersifat sementara.
Zarif pun menegaskan oposisi Pemerintah Teheran terhadap tindakan militer apa pun. Ia mendesak Turki untuk menghormati integritas wilayah dan kedaulatan nasional Suriah.
Zarif mengatakan, Perjanjian Adana adalah pendekatan terbaik bagi Suriah dan Turki untuk mengatasi masalah mereka.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Perjanjian Antar Negara Adana untuk Memerangi Terorisme” telah ditandatangani antara Turki dan Suriah pada 20 Oktober 1998.
Perjanjian itu dengan jelas menyatakan bahwa Pemerintah Damaskus tidak akan mengizinkan kegiatan apa pun dari kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di tanah Suriah, dan akan memblokir apa pun kegiatan teror yang bisa mengancam kedaulatan Turki. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan