Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pihaknya menggunakan 65 persen produk dalam negeri untuk operasi pertahanan.
Berbicara dalam festival kedirgantaraan dan teknologi pertama di Turki, Teknofest, di Istanbul, Sabtu (22/9), Erdogan mengatakan bahwa Turki akan menghadapi tantangan besar selama operasi di Turki dan sejumlah negara.
“Sekarang capaian itu sudah 65 persen dari kebutuhan industri pertahanan. Pencapaian itu hanya memungkinkan dengan mengubah Turki menjadi negara produsen teknologi,” ujarnya, demikian Anadolu Agency melaporkan.
“Selama kita hanya menjadi pengguna teknologi, kita tidak dapat menjamin kebebasan kita di wilayah mana pun,” kata Erdogan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Kondisi awal dari kebebasan sebenarnya, lanjut Erdogan, berasal dari mendesain, memproduksi dan mengekspor teknologi.
Teknofest Istanbul yang digelar empat hari oleh Yayasan Tim Teknologi Turki (T3) dan Istanbul Metropolitan Municipality, bertujuan untuk mempromosikan dan memamerkan kemajuan teknologi Turki yang pesat.
Anadolu Agency merupakan mitra komunikasi global festival ini, yang digelar di bandara besar baru di kota itu, yang akan dibuka resmi bulan depan.
Teknofest yang mulai digelar Kamis, menyajikan atraksi udara, demonstrasi penerbangan, kompetisi teknologi, seminar teknologi mutakhir, pertemuan kewirausahaan internasional, dan beragam kegiatan lainnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dalam festival itu, turut serta perusahaan dan lembaga pertahanan, juga teknologi pertahanan Turki seperti Aselsan, Baykar, IGA, Isbak, Roketsan, TAI, Turkish Airlines, TUBITAK, dan TURKSAT yang akan menggelar kontes dalam berbagai kategori. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia