Gaza, 16 Muharram 1436 / 9 November 2014 (MINA) – Operasi tabrak lari yang dilakukan oleh warga palestina di kota Al Quds, menjadi sebuah langkah baru bagi warga Palestina untuk melakukan revolusi pembebasan Masjid Al Aqsha.
Tindakan tersebut datang dari warga Palestina di Al Quds sebagai bentuk protes terhadap penyerbuan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap Masjid Al Aqsha yang untuk pertama kalinya sejak tahun 1967.
Operasi tersebut dilakukan oleh seorang warga Al Quds bernama Ibrahim Akkari (48) Rabu (5/11) lalu dengan menabrak warga Yahudi garis keras serta polisi israel sehingga menewaskan seorang polisi dan melukai 14 lainnya.
Sementara Akkari sendiri shahid setelah ditembak oleh pihak keamanan penjajah Israel. Massa dari Al Quds yang hendak melakukan pemakaman Akkari dilarang oleh pihak keamanan Israel karena dianggap akan membangkitkan semangat warga Al Quds dalam penentangan terhadap Zionist.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Pihak Keamanan Perlawanan Gaza sendiri mengharapkan akan banyak lagi warga Palestina di Al Quds yang melakukan aksi aksi serupa sehingga Israel mempertimbangkan untuk menodai masjid Al Aqsha.
Pihak perlawanan mengatakan bahwa operasi operasi tabrak lari selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih terencana sehingga para pelaku tabrak lari tidak tertangkap atau terbunuh, sehingga dapat menimbukan kejutan besar dikalangan Zionist, bahkan salah seorang tokoh Zionist David Pearl mengatakan bahwa Intifdhah ketiga telah dimulai.
Sementara itu para pengamat mengatakan bahwa para syahid tersebut akan menyalakan api intifadhah Al Quds, dan akan terus berlanjut guna mengakhiri penjajahan Zionist yang terus berlangsung.(L/K01/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel