Jenewa, 6 Jumadil Akhir 1437/15 Maret 2016 (MINA) – Meski menyatakan optimis dengan proses perundingan damai di Jenewa, Swiss, tetapi oposisi Suriah tetap bersikeras dengan sikapnya, “transisi politik” tanpa keberadaan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
“Saya yakin ada poin positif yang dapat kita andalkan. Kami ingin mencari solusi yang bisa mengangkat penderitaan rakyat Suriah. Untuk Assad berada di kekuasaan tidak dapat diterima,” kata Salim Al-Muslat, anggota Komite Tinggi Negosiasi (HNC) di Jenewa kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Perundingan antara delegasi pemerintah dan oposisi Suriah di markas PBB telah digambarkan “positif dan konstruktif” dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah yang bertujuan mengakhiri lima tahun konflik.
Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Jaafari mengatakan pada Senin, pemerintahnya tertarik dalam dialog yang “tanpa campur tangan asing dan prasyarat”.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
HNC mengatakan, mereka mengharapkan diskusi Jenewa membahas pelengseran Assad dan jangka waktu untuk pemilu.
Namun, Jaafari yang memimpin delegasi pemerintah mengatakan, pembicaraan “menghapus Assad” merupakan upaya untuk menggagalkan pembicaraan damai. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza