Sanaa, 24 Dzulhijjah 1435/18 Oktober 2014 (MINA) – Sebuah perjanjian gencatan senjata 24 jam antara oposisi Houthi dan pejuang suku di Yaman telah tercapai di provinsi Ibb, sumber mengatakan kepada Al Jazeera.
Saksi mata mengatakan, sedikitnya delapan orang tewas dalam pertempuran sengit antara suku dan Houthi pada Jumat (17/10) di provinsi tengah, meningkatkan kekhawatiran berlangsungnya perang sektarian, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Enam pejuang Houthi dan dua suku tewas di pinggir dan dalam kota Ibb, 150 kilometer selatan ibukota Sanaa.
Kota Ibb berbatasan dengan provinsi Bayda, kubu Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), di mana Houthi sejak Selasa telah berulang kali bentrok dengan pejuang Al-Qaeda.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kelompok yang bersaing itu berusaha untuk memanfaatkan kekosongan kekuasaan di Yaman yang miskin, yang telah mengalami kebuntuan politik sejak oposisi bersenjata Houthi menguasai ibu kota Sanaa pada 21 September.
Oposisi yang sebelumnya berbasis di dataran tinggi utara, di mana minoritas Syiah Zaidi Yaman terkonsentrasi, telah melakukan kemajuan signifikan di provinsi-provinsi selatan Sanaa.
Al Jazeera melaporkan dari ibukota, Yaman menghadapi realita baru di mana Houthi muncul sebagai kelompok yang kuat.
“Banyak warga di sini mempertanyakan kelambanan militer menghentikan kemajuan Houthi,” lapor wartawan Al Jazeera.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Beberapa pejabat keamanan mengatakan, Houthi menguasai sebagian besar kota pelabuhan Laut Merah Hudaydah pada Senin, dan pada Rabu mereka mengambil kontrol kota Dhamar dan sebagian besar provinsi Ibb.
Perluasan mantap oposisi Houthi telah meningkatkan ancaman konfrontasi terbuka dengan AQAP.
Sebelumnya, AQAP telah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 47 orang di sebuah pertemuan pendukung Houthi di Sana’a awal bulan ini. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan