Sanaa, 28 Dzulqa’dah 1435/23 September 2014 (MINA) – Militan oposisi Houthi Yaman telah memperkuat cengkeramannya di Ibu kota Sanaa dan rayakan kemenangan setelah merebut sebagian besar kota dan menandatangani kesepakatan untuk memenangkan kekuasaan.
Pada Senin, pasukan oposisi bersenjata menyerbu rumah Jenderal Ali Mohsen Al-Ahmar dan mendirikan pos pemeriksaan di Sanaa, di mana jenderal dan sekutu-sekutunya melarikan diri dan bersembunyi, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Mereka juga menyerbu markas saluran Suhail TV di ibukota, sehari setelah penandatanganan kesepakatan damai yang ditengahi PBB antara pemerintah dan kelompok oposisi Syiah itu.
Saluran TV tersebut milik partai politik Al-Islah, partai Islam Sunni yang menarik dukungan dan keanggotaannya dari suku Sunni bersenjata, dan berperan penting dalam menggalang dukungan di belakang tentara dan pemerintah.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Oposisi Houthi telah mengidentifikasi pihak Partai Al-Islah sebagai musuh.
“(Houthi) terus berkampanye balas dendam terhadap musuh-musuhnya di negeri ini,” kata wartawan Al Jazeera melaporkan dari Sanaa.
Pendukung Houthi merayakan kesuksesan mereka di Sanaa dengan acara dan kembang api.
Namun wartawan Al Jazeera melaporkan bahwa sebuah bom mobil menewaskan “puluhan” pendukung Houthi yang berkumpul untuk merayakan kemenangannya di dekat perbatasan Arab Saudi-Yaman. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Houthi sebelumnya telah menduduki sejumlah instalasi strategis dan bangunan kunci pemerintah di Sanaa, meskipun kemudian menyerahkan sebagian besar ke polisi militer, menurut kantor berita Associated Press.
Kesepakatan telah ditandatangani pada Ahad yang menyerukan pembentukan pemerintah baru dalam waktu satu bulan, dan bertujuan mengakhiri bentrokan dan protes yang telah melumpuhkan ibukota.
Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi dituntut menunjuk penasihat dari kalangan Houthi dan separatis selatan dalam waktu tiga hari.
Distrik utara dan barat Sanaa, mengalami pertempuran sengit selama seminggu terakhir, rusak akibat penembakan tanpa henti, bangunan mereka bopeng oleh tembakan dan tubuh pejuang yang terbunuh ditinggalkan di jalanan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sedikitnya 200 orang tewas di pinggiran ibukota dalam pertempuran, kata pemerintah Senin.
Syiah Zaidi yang berjumlah 30 persen dari 25 juta orang penduduk Yaman dan memerintah sebuah kerajaan di sana selama 1.000 tahun, telah mengeluh dipinggirkan sejak raja terakhir mereka di Sanaa digulingkan dalam revolusi 1962 silam. Kubu mereka kini barada di utara pegunungan negara itu. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan