Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OPOSISI HOUTHI YAMAN RAYAKAN KEMENANGAN

Rudi Hendrik - Jumat, 26 September 2014 - 23:05 WIB

Jumat, 26 September 2014 - 23:05 WIB

820 Views

Ribuan pendukung kelompok Houthi rayakan "Jumat kemenangan" di Sanaa (Foto: EPA)

Ribuan pendukung kelompok Houthi rayakan "<a href=

Jumat kemenangan" di Sanaa (Foto: EPA)" width="300" height="198" /> Ribuan pendukung kelompok Houthi rayakan “Jumat kemenangan” di Sanaa (Foto: EPA)

Sanaa, 2 Dzulhijjah 1435/26 September 2014 (MINA) – Ribuan pendukung oposisi bersenjata Syiah Houthi di Yaman turun ke jalan merayakan “Jumat kemenangan” pertama mereka sejak menguasai kendali sebagian besar ibukota, Sanaa.

Oposisi bersenjata Houthi yang telah mengepung Sanaa selama sebulan, merebut instalasi kunci negara itu awal pekan ini tanpa perlawanan.

Kelompok Houthi merayakan “Jumat kemenangan” dan mengambil alih banyak masjid kalangan Sunni di ibukota, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Koresponden Al Jazeera melaporkan dari Sanaa, tidak ada tanda-tanda kehadiran pasukan keamanan dan pasukan militer di mana kelompok Houthi melakukan reli kemenangan.

Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi

Dalam waktu singkat, pasukan Houthi telah mencapai kediaman Presiden Abd-Rabbuh Mansour Hadi, meskipun diyakini Hadi telah pindah.

Sebelumnya Jumat, Presiden telah mendesak oposisi keluar dari Sanaa, karena menganggap mereka melanggar perjanjian damai yang ditengahi PBB.

Sebuah perjanjian untuk mengakhiri pertempuran telah dimediasi oleh utusan khusus PBB Jamal Benomar dan ditandatangani pada Ahad (21/9), tak lama setelah oposisi menguasai sebagian besar kota.

“Cara yang sah untuk menerapkan perjanjian ini adalah mengakui otoritas negara di seluruh negeri, terutama Sanaa,” kata Hadi dalam pidato kenegaraannya.

Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar

Setelah oposisi merebut sejumlah tank dan kendaraan lapis baja dari pangkalan militer yang mereka serbu, Hadi menuntut oposisi agar mengembalikan semua instalasi dan senjata yang dicuri kepada pihak berwenang.

“Pembenahan rekening dengan kekerasan dan balas dendam, tidak akan membangun negara,” kata Hadi, menyikapi oposisi yang telah mengorganisir protes menuntut pemecatan pemerintah yang dituduh korupsi.

“Apakah memerangi korupsi dan membangun negara datang melalui penjarahan rumah, basis militer dan lembaga pemerintah?” tanya presiden.

Sebuah protokol keamanan dalam kesepakatan menuntut oposisi menyerahkan lembaga yang mereka kuasai dan mulai membongkar kamp protes bersenjata mereka di dan sekitar Sanaa setelah perdana menteri baru ditunjuk.

Baca Juga: Dipecat Microsoft, Ibtihal Dapat Tawaran Kerja Dari Pengusaha Kuwait

Tapi perwakilan oposisi menolak untuk menandatangani point itu.

Sejauh ini Hadi gagal menunjuk perdana menteri baru, meskipun perjanjian terakhir menetapkan bahwa nama harus ditunjuk Rabu.

Dia telah menunjuk dua penasihat, satu mewakili oposisi, dan satu lagi mewakili kelompok militan di selatan, sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian damai. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia Bersedia Berikan Perawatan Medis untuk Warga Palestina

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Internasional
Internasional