Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz menyerukan pembentukan pemerintahan sementara tanpa ekstremis guna mengamankan pembebasan sandera di Jalur Gaza dan mengakhiri perang di wilayah sengketa.
Gantz, pemimpin Partai Biru dan Putih, mengatakan, pemerintahan sementara itu akan mencakup Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pemimpin oposisi Yair Lapid, dan Avigdor Lieberman dari Partai Yisrael Beiteinu.
“Sekarang mungkin untuk mencapai kesepakatan yang membawa pulang semua sandera dan mengakhiri perang. Saya menyerukan kepada Netanyahu, Lapid, dan Lieberman untuk membentuk pemerintahan persatuan demi para sandera,” ujar Gantz dalam konferensi pers, seperti dikutip Anadolu Agency, Ahad (24/8).
Ia menyebut pemerintahan itu hanya akan berlangsung enam bulan sebelum pemilu pada musim semi 2026. Pengumuman tersebut langsung menuai kritik dari Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, yang menolak rencana itu dan tetap menyerukan kemenangan penuh atas Hamas.
Baca Juga: Mesir Perkuat Pasukan di Perbatasan Gaza
Israel memperkirakan masih ada 50 sandera yang tersisa di Gaza, 20 di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 62.600 warga Palestina telah meninggal sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023, dengan ribuan lainnya dipenjara dan menghadapi kondisi buruk.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Smotrich: Siapa Pun yang Tidak Pergi dari Kota Gaza akan Mati Kelaparan