Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oposisi Israel: Normalisasi dengan Arab Saudi Akan Sebabkan Perlombaan Nuklir yang Merugikan Israel

Zaenal Muttaqin - Ahad, 13 Agustus 2023 - 19:23 WIB

Ahad, 13 Agustus 2023 - 19:23 WIB

2 Views

Israeli foreign minister and Head of the Yesh Atid party Yair Lapid speaks during a faction meeting at the Knesset, the Israeli parliament in Jerusalem, on November 8, 2021. Photo by Oliiver Fitoussi/Flash90 *** Local Caption *** יאיר לפיד יש עתיד סיעה כנסת

Nazareth, MINA – Peminpin oposisi Israel, Yair Lapid mengatakan, jika terjadi penandatanganan perjanjian normalisasi dengan Arab Saudi dalam bentuk yang tawarkan, maka akan terjadi perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah yang justeru membahayakan Israel.

Pernyataan Lapid itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan radio yang berafiliasi dengan surat kabar Ibrani “Maariv”, dan disiarkan pada Ahad (13/8) pagi.

Tanggapan Lapid itu muncul setelah adanya klaim laporan Israel, bahwa Arab Saudi memerlukan pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir sipil untuk menormalkan hubungan dengan Tel Aviv atas mediasi Amerika. Sementara Riyadh sendiri tidak mengomentari masalah tersebut, menurut laporan itu.

Lapid mengatakan, masalah perjanjian dengan Arab Saudi adalah bahwa sebagian dari isinya untuk memungkinkan pengayaan uranium di tanah Saudi, dan Israel tidak dapat menyetujuinya dengan cara apa pun.

Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel

“Apa yang akan kita lakukan jika Saudi mengatakan setelah dua tahun bahwa mereka tidak lagi menginginkan pengawasan (internasional) program nuklir?” katanya, seperti dikutip Quds Press.

Lapid menyebut sangat mendukung untuk mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi, dia menyetujuinya dan mengambil langkah pertama, tapi tidak untuk pengayaan uranium.

“Saya akan mendukung setiap perjanjian dengan Arab Saudi yang tidak termasuk pengayaan uranium,” tegas Lapid.

Kamis lalu, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan kepada surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth, bahwa normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dapat dicapai, persoalannya hanya masalah waktu.

Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah

Cohen menambahkan, mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi adalah untuk kepentingan Amerika Serikat. Dia menjelaskan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden menginginkan pencapaian politik sebelum pemilihan presiden pada tahun 2024 mendatang.

Patut diketahui, bahwa Arab Saudi tidak menjalin hubungan apa pun dengan negara pendudukan Israel, dan biasanya selalu menegaskan menolak untuk menormalisasi hubungan dengan “Tel Aviv” sebelum adanya penyelesaian masalah Palestina.

Diketahui pula pada tahun 2020, Israel telah menormalisasi hubungan dengan tiga negara Arab, yaitu UEA, Bahrain, dan Maroko. (T/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Penculikan Warga Palestina di Bethlehem

Rekomendasi untuk Anda