Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OPOSISI TUDUH PEMERINTAH SUDAN LANGGAR GENCATAN SENJATA

Admin - Jumat, 24 Januari 2014 - 15:41 WIB

Jumat, 24 Januari 2014 - 15:41 WIB

367 Views ㅤ

Juba, 23 Rabi’ul Awwal 1435/24 Januari 2014 (MINA) – Ketegangan semakin meningkat  di Sudan Selatan setelah kelompok  oposisi  menuduh pasukan pemerintah Sudan melancarkan serangan meskipun gencatan senjata antara kedua belah pihak baru-baru ini telah disepakati.

Juru bicara pemberontak, Lul Ruai Koang,  menuduh pemerintah Sudan melancarkan serangan serentak terhadap  kedudukan kelompok oposisi  di bagian timur Jonglei, di wilayah utara negara kaya minyak tersebut, demikian dilaporkan oleh Press TV yang dikutip Mi’raj News (MINA), Sabtu.

Sementara, juru bicara militer, Philip Aguer mengungkapkan sebuah laporan bahwa bentrokan terjadi di Jongeli pada pagi hari sebelum gencatan senjata ditandatangani.

Perwakilan Presiden Salva Kirr dan pemimpin oposisi, Riek Machar, menandatangani perjanjian gencatan senjata akhir Kamis di Ethiopia, Addis Ababa.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Kesepakatan perjanjian gencatan senjata itu diberlakukan mulai Jumat, berisi kesepakatan kedua belah pihak untuk menghentikan pertempuran, sementara itu disepakati pula bahwa akses tidak terbatas juga diberikan bagi pekerja bantuan.

Aksi kekerasan berdarah di Sudan Selatan terjadi di Juba pada 15 Desember 2013,ketika Presiden  Kiir menuduh wakilnya, Machar malah memecatnya.

Kemelut politik segera berubah menjadi perang habis-habisan antara tentara Sudan dan oposisi. Bentrokan tidak dapat dihindari untuk memprebutkan kekuasaan di negeri itu antara  antara kelompok etnis yang dipimpin Presiden Kierr melawan kelompok etnis pimpinan Machar itu.

Kelompok bantuan mengatakan hingga 10.000 orang telah kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran, sementara setengah juta warga lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat berkecamuknya aksi-aksi kekerasan. (T/P012/E02)

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA melalui handphone.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Rekomendasi untuk Anda