London, 5 Muharram 1435/29 Oktober 2014 (MINA) – Aktivis oposisi Suriah mengklaim, rezim yang berkuasa di negara itu, telah 49 kali menggunakan gas kimia dalam serangannya, mencakup 17 daerah selama tahun lalu.
Jaringan Suriah untuk HAM (SNHR) yang berbasis di London mengatakan Selasa (28/10), serangan gas kimia setelah dikeluarkannya resolusi PBB 27 September 2013, telah menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 1.000 lainnya.
Jaringan Suriah mengatakan, dalam serangan gas ini, 16 warga sipil ditambah tujuh sandera dan 27 pejuang oposisi bersenjata tewas, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
SNHR mengatakan, lebih dari 1.100 orang terluka oleh gas kimia.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Sejak September 2013, rezim Bashar Al-Assad menyerang daerah Damaskus, Hama, Idlib, dan Deraa dan lainnya.
Dengan mengadopsi resolusi 2118, PBB menetapkan, penggunaan senjata kimia di mana saja merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
“Secara khusus, Dewan Keamana melarang Suriah menggunakan, mengembangkan, memproduksi, memperoleh, menimbun atau mempertahankan senjata kimia,” kata PBB.
Resolusi Dewan Keamanan PBB ditetapkan setelah rezim Suriah dituding menewaskan sekitar 1.400 orang, termasuk 400 anak-anak, dalam serangan pinggiran Damaskus pada Agustus 2013 yang dikenal sebagai serangan kimia terbesar abad ke-21.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Menurut hitungan PBB yang diterbitkan Agustus, lebih 190.000 orang tewas di Suriah sejak konflik antara rezim Assad dan pasukan oposisi sejak awal 2011. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)