Khartoum, MINA – Koalisi oposisi Sudan pada hari Ahad (18/8) menunjuk lima orang sebagai anggota sipil Dewan Kedaulatan Negara yang akan dilantik pada hari Senin, sebuah sumber dalam koalisi mengatakan.
Perjanjian pembagian kekuasaan yang ditandatangani pada hari Sabtu membuka jalan bagi pemerintahan transisi dan pemilihan. MEMO melaporkan.
Menurut perjanjian itu, koalisi oposisi diizinkan untuk memilih lima anggota dewan dan lima anggota militer lainnya, dengan kedua pihak bersama-sama memilih warga sipil sebagai anggota kesebelas.
Pasukan Kebebasan dan Perubahan (FFC) memilih Aisha Mousa, Menara Siddig, Mohamed Elfaki Suleiman, Hassan Sheikh Idris, dan Taha Othman Ishaq, kata sumber koalisi.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Pada hari Sabtu juru bicara Dewan Militer Transisi (TMC) mengatakan bahwa kepala TMC Letnan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, wakilnya Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo dan Letnan Jenderal Yasser Al-Atta akan melayani sebagai tiga dari lima anggota militer. Belum mengumumkan dua anggota terpilih lainnya.
Puluhan ribu turun ke jalan-jalan Khartoum pada hari Sabtu untuk merayakan penandatanganan akhir kesepakatan pembagian kekuasaan.
Para anggota militer akan memilih ketua dewan untuk 21 bulan pertama masa transisi, yang berlangsung selama tiga tahun tiga bulan, sesuai dengan perjanjian.
FFC telah mencalonkan ekonom Abdalla Hamdok sebagai perdana menteri. Dia diharapkan ditunjuk pada hari Selasa dan dilantik pada hari Rabu. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Mi’raj News Agency (MINA)