Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Optimisme Menuju Sukses, Rahasia Orang-Orang Hebat

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi

PERNAH nggak kamu merasa hidup ini berat banget? Seolah-olah semua pintu tertutup, dan jalan yang kamu tempuh terasa makin gelap? Kalau iya, kamu nggak sendiri. Banyak orang pernah ada di titik itu. Tapi ada satu hal yang bisa membedakan antara orang yang bangkit dan orang yang tenggelam: optimisme.

Optimis itu bukan sekadar berpikir positif tanpa dasar. Optimis itu soal sikap hati, cara pandang, dan kepercayaan bahwa meski sekarang susah, nanti ada jalan keluar. Orang-orang sukses di luar sana bukan karena mereka nggak pernah gagal, tapi karena mereka nggak pernah berhenti percaya bahwa mereka bisa bangkit lagi.

Coba deh bayangin Thomas Edison. Kalau dia nyerah waktu eksperimennya gagal berkali-kali, mungkin kita masih hidup dalam kegelapan sampai sekarang. Dia pernah bilang, “Saya belum gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.” Nah, itu yang namanya optimis sejati.

Sukses itu bukan soal hoki, tapi soal konsistensi dan mental baja. Kamu bisa punya bakat, punya kesempatan, bahkan punya koneksi. Tapi kalau kamu gampang nyerah, semua itu nggak ada artinya. Sebaliknya, kalau kamu punya semangat pantang mundur dan percaya sama dirimu sendiri, pelan-pelan kamu bakal sampai juga ke titik yang kamu mau.

Baca Juga: Idul Adha Sudah Dekat, Ini Ciri-Ciri Hewan yang Layak Qurban

Optimis bukan berarti kita harus pura-pura bahagia terus. Nggak. Optimis itu ketika kita sadar ada masalah, tapi kita nggak larut di dalamnya. Kita ambil pelajaran, kita atur ulang strategi, dan kita maju lagi. Nggak gampang memang, tapi percayalah: orang kuat bukan yang nggak pernah jatuh, tapi yang selalu bangkit tiap kali jatuh.

Dalam hidup ini, kamu pasti bakal ketemu orang-orang yang meremehkanmu. Ada yang bilang kamu nggak cukup pintar, nggak cukup berbakat, atau mimpi kamu terlalu tinggi. Dengar baik-baik: mereka salah. Nggak ada mimpi yang terlalu tinggi selama kamu mau kerja keras dan percaya bahwa kamu bisa. Optimisme akan membuatmu bertahan di tengah cibiran, dan suksesmu nanti akan jadi jawaban paling elegan.

Satu hal yang juga penting: kelilingi dirimu dengan orang-orang yang punya energi positif. Teman yang baik bukan yang cuma nemenin pas senang, tapi yang dukung kamu pas kamu lagi jatuh. Mereka yang mengingatkan kamu bahwa badai pasti berlalu, dan kamu cukup kuat untuk melewatinya.

Jangan takut gagal. Gagal itu bagian dari perjalanan. Nggak ada orang yang langsung sukses tanpa jatuh-bangun dulu. Bahkan, kegagalan itu bisa jadi guru terbaik. Kadang kita harus tersesat dulu untuk menemukan arah yang benar. Asal kamu tetap optimis dan belajar dari setiap kegagalan, kamu justru akan jadi lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan berikutnya.

Baca Juga: Sabar Itu Berat, Tapi Lebih Berat Jika Menyerah

Yakin deh, dunia ini penuh dengan kemungkinan. Tapi semua itu hanya bisa kamu raih kalau kamu punya keyakinan dalam hati bahwa kamu mampu. Optimisme itu ibarat bahan bakar yang bikin kamu terus jalan, bahkan saat jalanan menanjak dan berbatu.

Jadi, mulai hari ini, tanamkan dalam hati: aku bisa, aku mampu, aku pantas untuk sukses. Karena sesungguhnya, yang membatasi langkahmu bukan dunia di luar sana, tapi pikiranmu sendiri.

Ingat, langit yang cerah selalu datang setelah hujan. Terus melangkah, tetap semangat, dan jangan lupa tersenyum. Karena siapa tahu, besok adalah hari di mana semua usahamu akan terbayar. Dan kamu akan berkata pada dirimu sendiri, “Syukurlah aku nggak menyerah dulu.”[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bukan Karena Bisa, Tapi Karena Allah Mengizinkan

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Edu
Kolom