Jakarta, 18 Rajab 1438/15 April 2017 (MINA) – Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ui/">ILUNI UI) Ima Soeriokoesoemo mengatakan, orang yang cerdas dan terdidik berperan menjadi lokomotif perubahan suatu bangsa.
“Di mana saja, kaum terdidik berperan menjadi lokomotif perubahan. Berdirinya sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air ditunjukan untuk mempercepat cita-cita bangsa Indonesia,” ujar Ima dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Islam MINA, Sabtu (15/4).
Sebuah bangsa, menurut Ima, para Profesor dan Sarjana pantas memperoleh penghargaan jika tujuan negaranya bisa tercapai. Namun, Profesor dan Sarjana pula yang harus bertanggung jawab bila tujuan negara gagal.
Banyaknya jumlah perguruan tinggi di Indonesia seharusnya menghasilkan kader-kader yang berdedikasi dan berintegritas kepada bangsanya. Sayangnya, fakta saat ini pendidikan tinggi di Indonesia hanya mampu meluluskan intelektual yang kapasitasnya minimimalis.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Kita sebagai anak bangsa Indonesia telah lalai kepada keutuhan konstutusi UUD 1945 karena kegagalan fungsi intelegensi,” ucap Ima.
Ima menuturkan, kehidupan bernegara di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama yang terikat dengan satu kesamaan dan pengalaman ketika masa penjajahan Belanda.
“Kemerdekaan itu artinya jelas. Independen, lepas dari hal-hal serba ketergantungan. Kita semua sepakat, sebagai umat beragama bahwa konstitusi bukanlah firman Tuhan. Oleh sebab itu bisa terjadi perbaikan guna menyesuaikan perubahan masyarakat dan lingkungan yang ada,” ungkap Ima.
Kendati demikian, Ima menjelaskan, perbaikan konstitusi tersebut dapat mengubah apa yang menjadi dasar dan tujuan entitas negara. Mengubah dasar dan tujuan sebuah negara sama saja dengan membentuk entitas yang baru.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Ima mengingatkan, semua pihak harus sadar bahwa Indonesia adalah harta karun dunia. Belum terlambat untuk membentuk barisan intelektual di Indonesia yang disiplin dan berdedikasi untuk melaksanakan tugasnya sebagai lokomotif perubahan.(L/R02/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September