New Delhi, MINA – Organisasi kemanusiaan Front Line Defenders (FLD) berbasis di Dublin, Irlandia mengecam keras intimidasi yang menargetkan aktifis pembela hak asasi manusia, organisasi masyarakat sipil dan wartawan di India
FLD dalam keterangan di webs resminya menyebutkan di antaranya adanya aksi pada 2 dan 3 Oktober lalu, saat Kepolisian Delhi dan Badan Investigasi Nasional (NIA) melakukan penggerebekan di beberapa lokasi di New Delhi, dan di Negara Bagian Andhra Pradesh dan Telangana.
NIA mengklaim, penggerebekan tersebut terkait dengan pendanaan teror dan kegiatan terkait teror.
Pada 3 Oktober, Polisi Delhi menangkap pendiri situs berita Newsclick Prabir Purkayastha dan satu orang lainnya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Penangkapan tersebut menyusul beberapa penggerekan di rumah dan kantor beberapa wartawan, akademisi dan pembela hak asasi manusia yang terkait dengan Newsclick. Termasuk penyitaan perangkat elektronik termasuk telepon dan laptop.
Pada hari yang sama, Polisi Delhi menggerebek rumah Teesta Setalvad di Mumbai, yang permohonan jaminannya baru saja dikuatkan oleh Mahkamah Agung India pada Juli 2023.
Pada tanggal 2 Oktober, NIA melakukan penggerebekan di 62 lokasi di Negara Bagian Andhra Pradesh dan Telangana, termasuk rumah dan kantor pembela hak asasi manusia yang terkait dengan Forum Hak Asasi Manusia, Asosiasi Rakyat India, Komite Kebebasan Sipil, Komite Pembebasan Tahanan Politik , dan Asosiasi Penulis Revolusioner.
Penggerebekan tersebut terkait dengan pengajuan FIR pada November 2020 yang menuduh para aktivis terkait dengan Partai Komunis India CPI(M) yang dilarang.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Dalam pernyataannya, Forum Hak Asasi Manusia membantah adanya kaitan dengan CPI(M) dan menyatakan bahwa beberapa perangkat elektronik termasuk telepon, laptop, hard drive, buku dan dokumen disita selama penggerebekan.
Penggerebekan yang terjadi baru-baru ini merupakan bagian dari meningkatnya kekerasan dan intimidasi terhadap pembela hak asasi manusia selama beberapa bulan terakhir. Hal ini mencakup penggerebekan, intimidasi, dan penganiayaan oleh polisi/hukum terhadap mereka yang menentang kebijakan negara.
Pada tanggal 21 September, lebih dari 25 badan hak-hak sipil yang telah disebutkan oleh Polisi Jharkhand sebagai target penyelidikan mereka, menulis surat kepada Direktur Jenderal Polisi Jharkhand, meminta klarifikasi tentang alasan penyelidikan dan menyangkal adanya kaitan dengan CPI(M ).
FLD menegaskan, penggerebekan, dan pelabelan terhadap pembela hak asasi manusia sebagai teroris sangat memprihatinkan, terutama ketika India sedang mempersiapkan pemilu nasional pada tahun 2024. Terlebih pada saat ketika pembela hak asasi manusia harus dihargai atas kontribusi mereka terhadap masyarakat dan dalam mempromosikan nilai-nilai hak asasi manusia dan demokrasi.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Organisasi kemanisiaan Front Line Defenders (FLD) menyerukan kepada pihak berwenang India untuk segera menghentikan intimidasi terhadap para pembela hak asasi manusia dan organisasi di India, membebaskan mereka yang saat ini dipenjara dan menciptakan lingkungan di mana para pembela HAM dapat melakukan pekerjaan hak asasi manusia mereka dengan bebas dari hukuman dan ketakutan. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza