Suriah, 11 Shafar 1436/4 Desember 2014 (MINA) – Sebuah kelompok hak asasi manusia mendesak Turki untuk membersihkan ladang ranjau yang terletak di perbatasan dengan Suriah, di mana lebih dari 2.000 pengungsi Suriah berada di sana.
Human Rights Watch (HRW) melaporkan, para pengungsi terpaksa harus tinggal di dalam mobil mereka setelah melarikan diri dari serangan oposisi di Suriah kemudian terdampar di ladang ranjau karena Turki menolak masuknya kendaraan, dan para pengungsi menolak untuk memberikan barang-barang mereka.
Sejauh ini, sejumlah tiga pengungsi telah tewas dan sembilan lainnya luka-luka terkena ledakan bom di dalam ladang ranjau itu. demikian Press TV melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
“Menjadi korban ranjau darat setelah kehilangan rumah dan melarikan diri adalah takdir dan tidak sorang pun yang bertahan,” kata direktur HRW Steve Goose dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pemerintah Turki telah mengumumkan lebih dari 600.000 ranjau yang diletakkan oleh militer di sepanjang perbatasan Suriah antara tahun 1957 dan 1998 untuk menghentikan penyeberangan perbatasan ilegal.
Menurut HRW, telah ada setidaknya 70 ledakan ranjau darat di daerah selama dua bulan terakhir. Suriah telah dicengkeram oleh kekerasan mematikan sejak Maret 2011. (T/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata