Organisasi HAM Kecam Rencana UEA Danai Pos Pemeriksaan Israel

Ramallah, MINA – Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med telah meminta untuk membatalkan rencananya menyiapkan dana investasi yang akan memungkinkan pembaharuan pos pemeriksaan ilegal yang dioperasikan Israel untuk .

“Pemerintah UEA harus menahan diri dari dan segera menghentikan setiap kesepakatan dengan Israel yang dapat berkontribusi atau memperkuat pelanggaran hak asasi manusia terhadap Palestina,” kata kelompok hak asasi manusia itu, MEMO melaporkan pada Sabtu (24/10).

Pernyataan Euro-Med menyusul pengumuman pada hari Selasa (20/10) oleh kepala Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS, Adam Boehler, bahwa AS, Israel dan UEA akan menyiapkan dana investasi USD 3 miliar untuk mempromosikan investasi swasta di Israel, Tepi Barat, dan tempat lain di Asia Barat dan Afrika Utara.

Boehler mengatakan, dia membayangkan bahwa dana akan digunakan untuk memodernisasi pos pemeriksaan yang dioperasikan Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Saat ini ada lebih dari 700 di seluruh Tepi Barat yang diduduki. Israel mengklaim bahwa hal itu penting untuk tujuan keamanan. Namun, Palestina menunjukkan bahwa mereka digunakan sebagai alat pendudukan untuk menghalangi pergerakan bebas orang dan barang.

Kelompok hak asasi memperingatkan bahwa membiayai modernisasi pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat yang diduduki akan berkontribusi secara signifikan untuk menutupi dampak destruktif mereka terhadap Palestina dan membantu menjadikan pendudukan permanen.

“Pos pemeriksaan adalah simbol penaklukan dan penindasan oleh Israel dan mereka hanya boleh dibongkar, bukan hanya diperbaiki,” kata Ahmed Nasri, petugas kampanye di Euro-Med.

“Sangkar berlapis emas tetaplah sangkar. Sementara UEA mungkin membenarkan pengeluarannya untuk meningkatkan pos pemeriksaan karena menguntungkan Palestina dan ekonomi mereka, UEA seharusnya menginvestasikan hubungan diplomatiknya dalam menekan Israel untuk menghapus pos pemeriksaan ini sama sekali daripada mempertahankannya,” ujar Nasri. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.