Ramallah, MINA – Beberapa organisasi HAM Palestina, Selasa (2/3), menggelar aksi unjuk rasa di luar kamp militer Ofer Israel dan pusat penahanan di barat Ramallah.
Kantor Berita Palestina WAfA melaporkan, mereka menyerukan boikot terhadap pengadilan militer Israel.
Organisasi yang membela hak-hak tahanan politik Palestina di Israel menuduh pengadilan menjadi alat di tangan otoritas pendudukan Israel untuk menekan rakyat Palestina dan pengadilan itu tidak menjamin menjadi pengadilan yang adil.
Kepala Asosiasi Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia Palestina Addameer, Sahar Francis, menjelaskan, pengadilan-pengadilan ini adalah alat di tangan otoritas pendudukan untuk memaksakan kontrol dan dominasi yang lebih besar atas orang-orang Palestina, dengan tidak adanya pengadilan yang adil, penahanan sewenang-wenang dan administratif.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
“Selain itu, penangkapan anak-anak, pengenaan denda, penyiksaan terhadap tahanan, dan kejahatan lain yang dilakukan setiap harinya,” kata Sahar Francis.
Qaddoura Faris, Kepala Masyarakat Tahanan Palestina, mengatakan memboikot pengadilan itu penting karena mereka bertanggung jawab atas penindasan rakyat Palestina sambil melegitimasi tindakan ilegal otoritas pendudukan.
“Beberapa dari tindakan ini dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” katanya.
Shaawan Jabarin, Ketua Al-Haq, mengatakan sudah waktunya untuk sepenuhnya mengekspos pengadilan ini di tingkat internasional dan menganggap pimpinannya sebagai penjahat perang. (T/R1/P1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah