Aden, MINA – Organisasi Hak Asasi Manusia di Yaman mendesak PBB untuk menggantikan delegasi ahli internasional dan regional Yaman serta meninjau metode kerjanya.
Organisasi tersebut, membuat seruan itu, setelah lokakarya di ibukota sementara Aden bertema “Perkembangan Hak Asasi Manusia di Yaman dalam Terang Laporan dan Pekerjaan Delegasi Ahli Internasional dan Regional.”
Organisasi itu juga, menuduh Kelompok Ahli Internasional dan Regional Terkemuka PBB di Yaman jauh dari keahlian dan kejujuran, tunduk pada berbagai pengaruh dan tekanan juga menjadi pendukung Houthi.
Presiden Organisasi Pembangunan dan Hak Asasi Manusia Temkin, Murad Al-Garati mengatakan, mereka telah menyelenggarakan lokakarya untuk meminta PBB mempertimbangkan kembali pekerjaan delegasi tersebut.
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang
“Tidak ada masalah antara kami dan delegasi, tapi kami dihadapkan pada mekanisme internasional untuk perlindungan hak asasi manusia di Yaman,” jelasnya.
“Ini juga tugas kami sebagai masyarakat sipil untuk bekerja mengoreksi kegiatan delegasi,” tambahnya.
Delegasi itu, beranggotakan tiga orang, dibentuk di bawah kepemimpinan PBB pada Desember 2017 untuk memantau dan melaporkan pelanggaran hak asasi manusia di Yaman.
Delegasi termasuk Kamel al-Jendoubi sebagai ketua dariTunisia, Melissa Parke dari Australia, dan Ardi Imseis dari Kanada.
Baca Juga: Demonstrasi di Libya Tolak Normalisasi dengan Israel
Di Yaman, yang telah lama dilanda ketidakstabilan politik, Houthi yang didukung Iran telah menguasai ibu kota Sana’a dan beberapa daerah sejak September 2014.
Pasukan koalisi pimpinan Saudi telah mendukung pemerintah Yaman melawan Houthi sejak Maret 2015. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Italia Kunjungi Suriah, Hidupkan Kembali Hubungan